Dilanda Kekeringan, UPT Imbau Petani Masuk AUTP
SRAGI – Musim kemarau yang terjadi di Kecamatan Sragi mulai memberikan dampak kekeringan pada tanaman padi di wilayah kecamatan setempat. Dari total tanam padi musim gadu seluas 1.795 hektar hingga saat ini telah terdapat tanaman padi seluas 392 hektar yang telah mengalmi kekeringan. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluh Pertanian Kecamatan Sragi mengimbau petani masuk kedalam Asuransi Usaha Tanam Padi (AUTP) untuk menghidari kerugian yang bakal dialami petani. Kepala UPT Penyuluh Pertanian Kecamatan Sragi, Eka Saputra mengatakan, menipisnya ketersediaan air yang terjadi selama musim kemarau telah menyebabkan kekeringan pada tanaman padi. “Menipisnya sumber air selama satu bulan ini telah menyebabkan tanaman padi seluas 392 hektar telah mengalami kekeringan,” kata Eka kepada Radar Lamsel, saat menghadiri rapat koordinasi tingkat kecamatan, di Desa Mandalasari, Selasa (27/8). Eka menuturkan, jika dilihat dari tingkat kekeringan, tanaman padi seluas 302 hektar mengalami kekeringan ringan. Sementara kekeringan tingkat sedang seluas 90 hektar. “Sementara tanaman padi yang terancam kekeringan seluas 1.403 hektar,” sambungnya. Eka menerangkan, informasi yang dihimpun dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pucak musim kemarau akan terjadi di Bulan September hingga akhir Oktober. Artinya, kekeringan yang mengancam tanaman padi di Kecamatan Sragi akan terus bertambah. Untuk menghindari kerugian yang bakal dialami, petani mengimbau petani untuk masuk kedalam asuransi AUTP. Eka juga mengakui, hingga saat ini tanaman padi di Kecamatan Sragi telah terdaftar AUTP hanya 50 hektar. “Ancaman kekeringan kemungkinan akan terus meluas, karena hujan akan turun di minggu ke empat bulan Oktober. Harapan kami tanaman padi yang masih berumur dibawah 30 hari bisa masuk AUTP,” tuturnya. Eka melanjutkan, selain tanaman padi, kekeringan juga mengancam tanaman jagung. “Untuk tanaman jagung terdapat 305 hektar yang mengalami kekeringan. Sementara yang terancam seluas 113 hektar,” pungkasnya. (vid)
Sumber: