48 Pedangdut Lokal Adu Bakat di Lomba Lagu Lampung
Lagu Wajib: ‘Kumbang Hati’ dan ‘Tanjokh Bukhasan’
KALIANDA - Untuk menyemarakkan panggung hiburan diarena Lampung Selatan Fair (LSF) 2019, sekaligus menyalurkan bakat seni tarik suara pada masyarakat Lampung Selatan. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamsel mulai menggelar lomba lagu dangdut daerah Lampung, Senin (9/9) sore kemarin. Tercatat sebanyak 48 pedangdut baik pria maupun wanita ikut ambil bagian dalam kontes bernyanyi dangdut dengan lagu wajib “Kumbang Hati” untuk peserta pria dan “Tanjokh Bukhasan” untuk peserta wanita dalam ajang lomba tersebut. Kepala Bidang Kesenian Ponimin, SE, mewakili Kepala Disparbud Lamsel Ir. Rini Ariasih, MM selaku koordinator acara lomba mengatakan, selain untuk mencari bibit penyanyi, gelaran lomba lagu dangdut daerah Lampung ini juga sebagai wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan bakat di dunia tarik suara, sekaligus membudayakan bahasa daerah Lampung dan meramaikan acara Lampung Selatan Fair 2019. “Kami selaku penyelenggara lomba tentunya sangat senang dan bersemangat, karena banyak peserta yang mendaftar untuk ikutan dilomba nyanyi dangdut lampung ini,” ujar Ponimin yang ditemui Radar Lamsel, saat berlangsungnya lomba lagu dangdut Lampung, dipanggung hiburan arena LSF 2019, dilapangan Cipta Karya Kalianda, kemarin. Dijelaskannya, dalam lomba lagu dangdut Lampung ini, pihak panitia memberikan lagu wajib untuk peserta pria berjudul Kumbang Hati (Yopi Adam) dan lagu wajib wanita berjudul Tanjokh Bukhasan (Mega). “Sedangkan untuk lagu-lagu pilihannya ada enam buah judul lagu yakni Khugui Hati, Hanyuk Lamunan, Katan Hati, Nimba Laok, Keliling Dunia, dan Sailagi,” terangnya. Diungkapkannya, dalam lomba lagu dangdut daerah Lampung yang dibuka untuk umum ini, pihaknya menyediakan berbagai hadiah untuk para pemenang, dengan hadiah utama memperebutkan piala Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lampung Selatan. “Kami memilih lomba lagu dangdut daerah Lampung, selain untuk menghibur masyarakat pengunjung di arena Lampung Selatan Fair, lomba lagu dangdut daerah Lampung itu juga sebagai upaya pelestarian sekaligus memasyarakatkan seni budaya bahasa daerah Lampung,” pungkasnya. (iwn)Sumber: