Pulau Mengkudu Dijamah Sijago Merah

Pulau Mengkudu Dijamah Sijago Merah

Satgas Bakal Selidiki Kebakaran Lahan dan Hutan

BAKAUHENI – Kebakaran lahan masih menghantui wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Setelah kebakaran di puncak gunung Rajabasa, kali ini kobaran api merambah pulau Mengkudu, Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni, Sabtu (14/9) lalu. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, kebakaran yang terjadi di Pulau Mengkudu disebabkan api dari sisa pembakaran kayu yang biasa dilakukan pemancing.           Jejak kebakaran di pulau itu cukup panjang. Terlihat dari sisi pantai hingga menjalar ke bagian tengah pulau. Semula, informasi kebakaran ini diketahui oleh masyarakat yang melintas di jalan lingkar Kunjir-Gayam, melihat asap yang mengebul, masyarakat bergegas ke pulau Mengkudu.           Mengetahui peristiwa itu, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) pantai Belebuk bersama LSM Peduli Wisata (Pelita) Lamsel, langsung menuju pulau. Saat itu, sekitar pukul 15.00 WIB, rambatan api sudah menyentuh beberapa bagian pulau. Inisiatif pemadaman langsung dilaksanakan bersama warga dan masyarakat.           “Kami juga dibantu beberapa orang pekerja proyek untuk memadamkan api di pulau, tapi upaya itu tak berhasil. Api menjalar cepat dikarenakan angin yang begitu kencang,” kata Ketua LSM Pelita, Yodistara Nugraha kepada Radar Lamsel. Masyarakat menghubungi petugas Satpol PP dan Damkar Lampung Selatan. Petugas kebakaran membawa mesin pompa air. Namun cara tersebut juga gagal. Cuaca buruk mempengaruhi upaya pemadaman. Penyebabnya, nelayan tak berani mengantar mesin tersebut ke pulau Mengkudu. Hingga pukul 20.30 WIB, Sabtu, masyarakat masih di lokasi untuk memantau perkembangan api. Ketika angin mulai reda, warga beirnisiatif pulang. Di sisi lain, api masih menyala. Pada Minggu (15/9) kemarin, nyala api di pulau Mengkudu mulai mengecil. Pemicu mengecilnya api karena angin yang tidak begitu kencang. “Beruntung anginnya enggak kencang lagi, jadi apinya juga ikut mengecil. Sekarang masih diupayakan pemadaman dengan memutus jalur rambatan api oleh penjaga pulau,” kata Johan, anggota Pokdarwis Pantai Belebuk. Sampai pukul 17.07 WIB, Minggu kemarin, titik api masih ada di pulau Mengkudu. Masyarakat masih berjibaku memadamkan titik-titik api tersebut. Upaya ini akan terus dilakukan masyarakat sampai titik api benar-benar padam dan tak peristiwa kebakaran tak terulang. Satgas Bakal Selidiki Oknum Pembakar Lahan dan Hutan Terpisah, Tim Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) resmi dibentuk. Tugas utama tim gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, KPH dan BPBD ini adalah memberi edukasi. Serta imbauan kepada masyarakat untuk ikut serta dalam rangka mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Lampung Selatan.           Selain itu, Satgas Karhutla juga bakal membawa kasus kebakaran lahan dan hutan ke ranah hukum apabila kebakaran tersebut merupakan ulah oknum. Ini ditegaskan oleh Kapolres Lamsel, AKBP. M. Syarhan, S.H.,SIK saat dikonfirmasi Radar Lamsel, Minggu (15/9) kemarin.           “Iya, itu sudah pasti. Satgas akan melakukan penyelidikan jika ada dugaan kebakaran yang disebabkan oleh oknum,” katanya.           Untuk mencegah kebakaran yang saat ini masih sering terjadi, Syarhan mengatakan imbauan menjadi langkah awal yang harus diterapkan. Satgas Karhutla, kata dia, akan memberikan edukasi kepada masyarakat sebagai wujud penanggulangan kebakaran lahan dan hutan di wilayah Kabupaten Lampung Selatan.           “Kami mengimbau masyarakat supaya ikut membantu kami. Kita cegah kebakaran lahan dan hutan melalui tindakan preventif,” ucapnya. Kepala UPT KPH XIII Gunung Rajabasa-Waypisang-Batu Serampok, Wahyudi, S.Hut. mengamini langkah Satgas Karhutla yang mengutamakan penyuluhan kepada masyarakat supaya lebih hati-hati terhadap kebakaran. Sejatinya, KPH memang memiliki tugas menjaga hutan. Menurut Wahyudi, itu melekat dengan tugas pokok KPH. “Mungkin berbeda dengan teman-teman Polri dan TNI yang memiliki tugas khusus. Tapi apapun itu, kami siap membantu dan terlibat langsung dalam penanganan yang berhubungan hutan,” katanya. Sabtu (14/9) lalu, Satgas Karhutla melakukan patroli di beberapa titik hutan yang meliputi Kecamatan Kalianda, Kecamatan Penengahan, Kecamatan Bakauheni, dan Kecamatan Rajabasa. Titik yang menjadi lokasi patroli satgas ini terletak di Desa Pematang, Desa Kecapi, Desa Padan, Desa Totoharjo, dan Desa Cugung. Selama patroli, Satgas Karhutla tidak menemukan indikasi atau hal-hal yang bisa menimbulkan kebakaran. (rnd)

Sumber: