Gebyar PKH Jadi Simbol Keberhasilan
KALIANDA – Pemkab Lampung Selatan dianggap sukses dalam melakukan pendampingan dalam program keluarga harapan (PKH) yang dicetuskan Kementerian Sosial RI. Terbukti, di Kabupaten berjuluk Khagom Mufakat ini tercatat lebih dari 2.000 kepala keluarga (KK) yang mundur dari kepesertaan penerima manfaat (graduasi’red). Bahkan, Lamsel berada diposisi teratas se-Provinsi Lampung dalam hal graduasi PKH sebanyak 4 persen dari jumlah penerima manfaat sebanyak 56.000 kepala keluarga (KK). Kegiatan ‘Gebyar Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2019’ menjadi simbol keberhasilan program tersebut. Plt Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto secara langsung membuka kegiatan yang digelar di GOR Way Handak Kalianda, Rabu (18/9) kemarin. Kegiatan yang dihadiri oleh 5.000 peserta PKH Se-Kabupaten Lampung Selatan, diawali dengan Konvoi Sepeda Motor yang dipimpin langsung H. Nanang Ermanto. Tampak hadir dalam acara tersebut Perwakilan Kementerian Sosial RI Jaswadi, Sekretaris Dinas S Sosial Provinsi Lampung Herbert GM Surait serta sejumlah pejabat inti di Lingkungan Pemkab Lampung Selatan. Dalam sambutannya, Nanang menghaturkan rasa syukur dan terimakasih kepada pemerintah pusat yang telah membuat program tersebut yang dirasa sangat membantu warga yang membutuhkan. Bahkan, khususnya di wilayah Lamsel dirasakan terjadi peningkatan kapasitas hidup dari para penerima manfaat menjadi mapan dan mandiri. “Penghargaan yang setinggi-tingginya kami berikan khususnya kepada para pendamping PKH yang telah bekerja secara optimal. Sehingga, mampu mensukseskan program tersebut dengan mengurangi 2.000 KK lebih anggota PKH. Halini menandakan bahwa masyarakat kesejahteraannya telah meningkat dengan keberhasilan kegiatan UMKM yang mulai digeluti,” tegas Nanang seraya membuka kegiatan tersebut. Sementara itu, Perwakilan Kementerian Sosial RI Jaswadi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Plt.Bupati Lampung H. Nanang Ermanto atas dukungannya terhadap program tersebut. Dia menilai, kepemimpinan Plt Bupati Lamsel telah berhasil dalam meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) warga penerima manfaat dalam program PKH. “Buktinya, di kabupaten ini tercatat sebanyak 4 persen penerima manfaat yang dinyatakan graduasi atau mengundurkan diri secara sukarela karena telah mapan dan mandiri. Angka ini cukup besar san bahkan graduasi kepesertaan PKH tertinggi di Provinsi Lampung,” tegas Jaswandi. Ditempat yang sama, Korlap PKH Lampung Selatan Salasi dalam laporan kegiatannya membeberkan, penerima manfaat PKH di Kabupaten Lampung Selatan tercatat sebanyak 56.000 KK. Dari angka tersebut, sekitar 2.126 KK hingga tahun 2019 dinyatakan graduasi. “Kita patut bersyukur karena dengan kesadaran diri warga kita yang sebelumnya mereka sebagai penerima manfaat PKH kini sudah mandiri dan tidak lagi menerima bantuan tersebut. Lalu, ditambah lagi penerima manfaat yang keluar dari non graduasi sebanyak1.000 KK. Jadi, saat ini masih ada sekitar 53.000 penerima manfaat PKH. Adapun jumlah dana yang dibayarkan kepada Penerima manfaat PKH sebesar Rp4,6 milyar per-triwulan” terangnya. Terpisah, Kepala Dinas Sosial Lamsel Dulkahar, A.P., M.Si menegaskan, pihaknya bakal terus melakukan koordinasi dengan para pendamping PKH di kabupaten ini. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi para penerima manfaat agar semakin tepat sasaran. “Langkah dan upaya apa saja bakal kita tempuh demi kesuksesan program ini. Karena, PKH ini diluncurkan oleh Kemensos untuk membantu warga yang benar-benar membutuhkan bantuan,” pungkas Dulkahar. (idh)
Sumber: