Cegah Kerusakan Proyek Desa via Perencanaan

Cegah Kerusakan Proyek Desa via Perencanaan

SRAGI – Hasil pembangunan jalan rabat beton di Desa Margasari, Kecamatan Sragi dalam beberapa hari terahir sempat menjadi sorotan masyarakat.           Sebab, jalan yang dibangun di Dusun III dengan anggaran sebesar Rp 82,7 juta pada kucuran Dana Desa (DD) tahap dua 2018 lalu, belum setahun digunakan masyarakat telah mengalami kerusakan, berupa retakan.           Buruknya hasil pembangunan jalan rabat beton ini juga menjadi perhatian Pemerintah Kecamatan Sragi. Meski kerusakan tersebut disebabkan faktor cuaca, namun hal ini harus menjadi atensi bagi pemerintah desa dan Pendamping Desa Teknik Infrastruktur.           Camat Sragi, Bibit Purwanto mengatakan, kerusakan berupa retakan pada jalan rabat beton di Desa Margasari itu bukan disebabkan kesalahan komposisi material. Melainkan murni disebabkan faktor alam atau cuaca.           “Kalau penyebab kerusakannya bukan karena materialnya yang jelek. Tetapi disebabkan karena faktor alam yang menyebabkan jalan tersebut retak,” kata Bibit kepada Radar Lamsel, saat menggelar rapat koordinasi kecamatan, di Desa Margajasa Kamis (19/9).           Meski disebabkan oleh faktor alam, lanjut Bibit, hal ini harus menjadi atensi bagi seluruh pemerintah desa dan PDTI. Perencanaan awal pembangunan harus lebih diperhatikan untuk mencegah kerusakan yang bakal terjadi.           “Meski disebabkan alam, tapi pasti ada pencegahannya. Langkah antisipasi ini juga harus dimasukan dalam perencanaan anggaran pembangunan oleh pemerintah desa dan PDTI,” papar Bibit.           PDTI Kecamatan Sragi, Dede juga membenarkan bahwa kerusakan jalan tersebut disebabkan oleh cuaca. Pasalanya material pembangunan tersebut sudah sesuai dengan hasil uji laboratorium.           Alumni Teknik Sipil Universitas Lampung ini menjelaskan, faktor utama kerusakan karena cuaca panas ditambah tekstur tanah yang mudah bergeser menyebabkan jalan tersebut mudah retak.           “Saat pelaksanaan pembangunan memang sedang musim kemarau sementara tim pekerja tidak melakukan penyiriman beton atau ditutup kain basah, sehingga pengeringannya terlalu drastis. Ditambah lagi dengan kondisi tanah yang mudah bergeser membuat beton mudah retak,”terangnya.           Kedepannya, lanjut Dede, dalam perencanaan pembangunan rabat beton pihaknya akan memasukan pencegahan kerusakan ini dalam perencanaan awal pembangunan.           “Kemarin memang tidak ada anggaran pencegahan kerusakan, seperti untuk membeli kain. Tapi kedepannya akan kami masukan kedalam anggran terutama pada saat pelaksanaan di musim kemarau,” tutur Dede.           Sementara itu Kepala Desa Margasari, Hermawan mengungkapkan di jalan tersebut terdapat tiga titik kerusakan. Dan sudah diperbaiki oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). “Ada tiga titik yang retak, namun sudah kami perbaiki dua hari yang lalu,” pungkasnya. (vid)

Sumber: