Kapolres: Kebakaran Tanggung Jawab Polsek

Kapolres: Kebakaran Tanggung Jawab Polsek

KALIANDA – Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Lampung Selatan menjadi perhatian serius Kepolisian. Polres Lamsel, mencoba meminimalisir peristiwa kebakaran dengan mengerahkan tim Satgas Karhutla. Tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, KPH, dan BPBD ini akan mengutamakan tindakan preventif dengan memasang imbauan di titk-titk rawan kebakaran.           Kapolres Lamsel, AKBP. M. Syarhan, S.IK mengatakan bahwa Polres Lamsel sudah mengerahkan anggota Polsek yang tersebar di seluruh kecamatan untuk menangani persoalan itu. Polres Lamsel, kata Syarhan, juga meminta Polsek memasang imbauan di titik rawan. Syarhan menegaskan kebakaran lahan juga menjadi tugas Polsek.            “Kami serahkan kepada Polsek untuk memasang banner imbauan. Polsek bertanggung jawab terhadap titik api di wilayahnya,” katanya kepada Radar Lamsel. Lulusan Akpol 1999 ini melanjutkan, Polsek juga wajib menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan. Syarhan meminta masyarakat lebih bijak ketika memusnahkan sisa tanaman yang telah mengering dengan tidak membakar sisa tanaman. Mantan Kapolres Pesawaran ini mengatakan masih ada cara lain untuk mengatasi sisa tanaman di lahan petani ketika membuka lahan baru. Jangan sampai pembakaran sisa tanaman malah menimbulkan api yang lebih besar, sehingga mengakibatkan kebakaran hebat yang kemudian merusak hutan dan lahan. “Kita juga imbau masyarakat supaya tidak membakar. Mungkin bsia saja (dibakar), mungkin ada tempat khusus. Jangan merusak lingkungan, kalau seperti itu kesuburan lahan berkurang. Carilah cara yang elegan,” katanya. Sabtu (21/9/2019) lalu, Unsur Pimpinan Kecamatan Kalianda, bersama Damkar Kabupaten Lampung Selatan menggelar sosialisasi kepada masyarakat tentang pembakaran hutan dan lahan. Masyarakat diberi pemahan yang benar ketika hendak membuka lahan garapan baru. Jika itu masih dilakukan, bukan tidak mungkin kasus kebakaran akan terus muncul. Pasalnya, kuat dugaan kebakaran hutan dan lahan yang telah terjadi dipicu oleh kelalain manusia. Keinginan membuka lahan dengan cepat membuat oknum-oknum membakar lahan yang akan digarap. Dan cara itu akhirnya menimbulkan kebakaran yang telah terjadi beberapa waktu lalu. Minggu (22/9/2019), kebakaran lahan terjadi lagi. Si jago merah melalap lahan yang terletak di Way Tebing, Lingkungan Kalianda Bawah, Kelurahan Kalianda. Luas lahan yang terbakar berdiamter 20x20. Kebakaran yang berlokasi di tebing menyulitkan warga ketika memadamkan api. “Satu unit damkar kita turunkan untuk membantu warga. Alhamdulilah, warga proaktif berjibaku memamdamkan api, sehingga api bisa cepat dipadamkan,” kata Kabid Damkar Lamsel, Rully Fikriansyah. Pada bagian lain, upaya pencegahan kebaran hutan dan lahan (Karhutla) terus digiatkan oleh Pemerintah Kecamatan Sragi dan Polsek Sragi.Selain memberikan imbauan langsung kepada masyarakat, pencegahan juga dilakukan dengan patroli bersama yang melibatkan seluruh kepala desa yang ada di Kecamatan Sragi, Sabtu (22/9).           Camat Sragi, Bibit Purwanto mengatakan, kegiatan patroli bersama kepala desa ini sebagai langkah untuk mencegaha terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kecamatan Sragi.           “Patroli yang digelar bersama jajaran Polsek  dan Koramil Sragi dan kepala desa ini merupakan langkah untuk mengamankan hutan dan lahan yang ada wilayah sragi dari ancaman kebakaran di musim kemarau saat ini,” kata Bibit kepada Radar Lamsel,saat melakukan patroli di Desa Kualasekampung.           Bibit menegaskan, pencegahan kebakaran hutan lahan ini menjadi tugas bersama. Untuk itu ia mengajak seluruh lapisan masyarakat agar agar turut serta dalam menjaga hutan dan lahan dan lahan.           “Semua lapisan masyarakat harus turut serta menjaga, dan mengawasi. Apalagi kecamatan sragi memiliki lahan kering yang cukup luas,” ungkapnya.           Sementara itu Kapolsek Sragi, Iptu Lukman menerangkan, patroli bersama ini ada salah satu langkah untuk mengajak pemerintah desa untuk terlibat langsung melakukan pencegahan kebakaran.           “Sebagai aparat yang bersentuhan dengan masyarakat. Kami mengajak kepala desa untuk berpatroli dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” ungkapnya.           Ia berharap dengan adany patroli bersama ini dapat memberikan dampak positif bagi pemerintah desa untuk mengajak masyarakat dalam mencegah kebakaran.           “Harapan kami dengan adanya kegiatan ini pemerintah desa dapat berperan aktif mengajak masyarakatnya untuk menjaga hutan dan lahan dari kebakaran,” harapnya. (rnd/vid)

Sumber: