Rekanan Abai, Ihwal Debu Proyek Jalan Palas
Warga Minta Debu Akibat Pengerukan Disiram
PALAS – Proyek perbaikan jalan poros Kecamatan Palas kembali menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya debu yang berasal dari pengerjaan perbaikan jalan tersebut mengganggu aktivitas masyartakat. Pantauan Radar Lamsel, debu yang menjadi keluhan masyarakat tersebut berasal dari aktivitas alat berat exavator yang sedang melakukan pengerukan badan jalan di ruas Simpang Kenaat, Desa Sukaraja. Agus (45) salah satu warga setempat mengaku, keluhan debu yang berasal aktivitas pengerjaan perbakan jalan tersebut sudah dirasakan masyarakat setempat sejak dua hari hari belakangan. “Sudah dua hari ini, Mas alat berat yang mengeruk aspal. Namun sayang debunya mengganggu aktivitas masyarakat sekitar sini dan pengguna jalan,” kata Agus kepada Radar Lamsel, Selasa (1/10). Agus mengungkapkan, debu yang berasal dari aktivitas alat berat ini juga dinilai mencemari lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat. “Sudah dua hari ini tidak ada penyiraman dari pihak proyek. Padahal debu yang berasal dari pengerjaan jalan ini dapat mengganggu kesehatan masyarakat, ” tuturnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Selamet (49), salah satu pengguna jalan ini mengaku debu yang menjadi keluhan tersebut terjadi di tiga titik lokasi perbaikan. “Ada tiga titik lokasi perbaikan yang banyak debu yakni di ruas Simpang Kenaat, Suka Bangun dan Susukan yang menjadi keluhan pengguna jalan,” ungkapnya. Pedagang jajanan keliling ini mengharapkan pihak rekanan dapat melakukan tidakan untuk menyiram debu yang menjadi keluhan masyarakat tersebut. “Sebagai pengguna jalan, harapan kami debu ini bisa disiram. Karena jika dibiarkan saja sangat menganggu. Pedagang warung yang berada di sepanjang jalan juga terganggu kalau banyak debu,” harapnya. Sementara pengawas proyek jalan yang dikerjakan oleh CV. Mulya Dwipa Mandiri, Ijal (32) tak bergeming dengan keresahan yang dialami warga Palas tersebut. Ia berdalih di sekitar proyek tidak ada sumber air yang dapat digunakan untuk menyirami jalan. “ Sudah disiram sehari sekali. Kendalanya disekitar proyek memang sulit air. Sementara mengambil dari Way Pisang tidak diperbolehkan warga,” kilah Ijal. Ia mengaku ketika fokus pengerjaan di titik itu pihaknya baru akan membeli air dengan mobil tanki khusus menyirami debu yang dihasilkan proyek dibawah pengawasannya tersebut. Untuk diketahui proyek perbaikan dan perawatan jalan poros sepanjang 8,5 kilo meter tersebut dikerjakan oleh CV. Mulya Dwipa Mandiri dengan anggaran sebesar Rp 4,4 Milyar. (vid)Sumber: