Olah Pohon Pisang jadi Barang Benilai Ekonomis
BAKAUHENI – Kaum perempuan di Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni nampak antusias, kemarin. Mereka terlihat sibuk dengan bahan pelepah pisang yang akan diolah menjadi kerajinan tangan bernilai ekonomis. Ada yang berencana membuat kotak tisu. Ada juga yang membuat tas. Bahkan ada yang dibuat sendal. Tak hanya itu, mereka juga nampak serius memperhatikan intruktur yang didatangkan dari Dinas Perindustrian Provinsi Lampung. Instruktur itu memang sengaja didatangkan Dinas Perindustrian Provinsi Lampung. Tujuannya untuk mengajarkan dan memberikan pelatihan dan pembekalan kepada puluhan ibu-ibu di Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni agar memiliki keterampilan tambahan yang mengolah sampah pelepah pohon pisang menjadi barang bernilai ekonomis. Selain itu, masyarakat juga dididik untuk dapat memiliki jiwa entrepeneursif (wirausaha). “Kami memang sengaja mendatangkan instruktur dari Provinsi untuk memotivasi warga. Agar kiranya memanfaatkan limbah pelepah pisang menjadi kerajinan tangan yang bernilai jual tinggi,” kata perwakilan Dinas Perindustrian Provinsi Lampung Basri, M.M kepada Radar Lamsel, kemarin. Menurut dia, dengan adanya pelatihan ini menuntut masyarakat agar lebih kreatif dan inovatif dalam berwirausaha. Terutama kepada kader-kader PKK desa sebagai roda penggerak ekonomi yang ada di desa. Dia juga mengatakan, tidak semua masyarakat desa diberikan pelatihan pembuatan kerajinan dari pelepah pisang. Pelatihan itu diberikan berdasarkan potensi yang dimiliki setiap desa. Di Desa Hatta, kata dia, memiliki potensi perkebunan pisang yang limbahnya dapat diolah menjadi barang bernilai ekonomis. “Desa Hatta ini pohon pisang banyak dijumpai. Saya rasa dari pada dibuang percuma lebih baik diolah menjadi barang yang bernilai. Akan jauh lebih bermanfaat,” ungkap dia. Camat Bakauheni Ariswandi nampak hadir dalam kegiatan itu. Dia memberikan dukungan penuh terhadap program pengembangan industri kecil menengah (IKM) yang diterapkan kepada warganya. Ariswandi juga mengharapkan kegiatan pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini tidak hanya sekedar seremonial. “Kegiatan ini harus membekas, bila perlu jika kegiatan pengolahan pelepah pisang ini sudah berjalan dan menghasilkan, kita expor ke luar negeri,” harapnya. Camat Bakauheni Ariswandi, SH, MH saat membuka bimtek mengatakan, bimtek kerajinan pelepah pisang bagi masyarakat Desa Hatta cukup baik untuk memberikan keterampilan kepada masyarakat khususnya kaum ibu-ibu rumah tangga atau anggota tim PKK desa untuk mengembangkan kreativitasnya. “Kami berharap bimtek ini diikuti dengan baik karena memberikan keterampilan bidang kerajinan pelepah pisang. Sebab, kerajinan ini bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat atas produk yang dihasilkannya. Harapannya, program ini dapat mensejahterakan masyarakat khususnya di Desa Hatta dan Kecamatan Bakauheni pada umumnya,” kata Ariswandi, Senin (14/3). Ariswandi menambahkan, program-program yang menyentuh langsung masyarakat pedesaan sangat sejalan dengan program yang digaungkan Bupati Lamsel Dr. H. Zainudin Hasan, M.Hum yakni membangun dan mensejahterakan masyarakat pedesaan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). “Kami berharap masyarakat mengerti cara pembuatan kerajinan ini sehingga menghasilkan karya dan memiliki nilai jual. Dengan demikian, dari hasil tambahan itu dapat meningkatkan perekonomian dan pada akhirnya mensejahterakan masyarakat di desa. Ini sesuai selogan bapak Bupati Lamsel “Ayo Membangun Desa”,” tutup Ariswandi. (Cw3)
Sumber: