SMPN2 Sragi Bantah Isu Pungli

SMPN2 Sragi Bantah Isu Pungli

SRAGI – Dugaan pungutan liar (Pungli) pengadaan komputer di SMP Negeri 2 Sragi dalam bebarapa hari terahkir sempat menghangat. Pasalnya pendanaan pengadaan komputer tersebut dibebankan kepada wali murid dengan jumlah yang cukup besar.           Salah satu wali murid yang tak mau menyebutkan namanya mengaku, pengadaan komputer tersebut dinilai terlalu membebani wali murid.           “Pungutan pengadaan kompur ini terlalu membebani wali murid. Karena banyak wali murid yang belum tahu terkait pungutan ini,” ujarnya kepada Radar Lamsel, Senin (7/10).           Ia mengaku, dalam pengdaan komputer ini pihak sekolah dan komite membebankan kepada seluruh wali murid dari kelas VII – IX. Dimana setiap wali murid dikenakan biaya sebesar Rp 500.000.           “Kalau diambil Rp 500 ribu untuk satu wali murid jelas banyak keberatan, karena banyak yang enggak mampu,” terangnya.           Sementara itu Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Sragi, Rifa’I menampik adanya dugaan pungli tersebut. Pasalnya pungutan pengadaan komputer ini sudah melalui musyawarah antara wali murid dan pihak komite sekolah.           “Enggak ada pungli pasalnya pungutan pengadaan komputer ini wali murid dan komite sudah melakukan musyawarah dan sudah disepakati,” terangnya.           Rifai mengaku, diadakannya pungutan komputer ini, karena sekolah yang dipimpinnya selama ini belum memiliki unit kompter. Sedangkan ujian nasional sudah dituntut harus menggunakan komputer.           “Pengadaan komputer ini juga untuk memenuhi kebutuhan pada saat ujian nasional. Karena pada tahun lalu murid kelas IX melaksanakan ujian masih menumpang di SMK,” terangnya.           Sementara itu Ketua Komite SMP Negeri 2 Sragi , Wawan juga mengaku dalam pengadaan komputer ini juga berasal dari usulan wali murid. Ia mengaku pihaknya juga tidak menetapkan jumlah iuran dana yang dibebankan kepada wali murid.           “Enggak ada yang ditetapkan, kami menerima berapapun jumlah iuran yang diberikan wali murid. Dan pengadaan komputer untuk kebutuhan ujian ini dari usulan wali murid,” pungkasnya. (vid)

Sumber: