Kalut Di TPI Kualajaya Buat Nelayan Mangkir
SRAGI – Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Dusun Kualajaya, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi terbengkalai. Hal ini disebabkan nelayan lebih memilih menjual hasil tangkapan kepada pembina atau pengepul. Informasinya, TPI Dusun Kualajaya terebut tidak lagi beraoprasi sejak tujuh tahun silam. Akibatnya bangunan berukuran 5 x 5 meter itu hanya dijadikan tempat menyimpan peralatan nelayan. Basir (43) salah satu nelayan setempat mengaku, sejak didirikan pada tahun 2012 TPI tersebut hanya dioprasikan selama satu bulan. Hal ini disebabkan nelana setempat lebih memilih menjula hasil tangkapan kepada pembina atau pengepul. “Sudah lama, Mas, tidak dipakai lagi. Sejak didirikan TPI hanya beroprasi selama satu bulan. Penyebabnya sebagian besar nalayan masih terikat, jadi harus jual ikan tangkapan ke pembina,” ujar Basir kepada Radar Lamsel, Rabu (16/10). Basir menjelaskan, selain disebabkan nelayan yang masih terikat kepada pembina. TPI tersebut dinilai belum memiliki fasilititas yang lengkap, salah satunya tidak memiliki jembatan untuk mengangkut hasil tangkapan. “Sebenarnya masih ada yang ingin menjual ikan di TPI. Tapi karena tidak ada fasilitas jembatan nelayan jadi enggan. Nelayan kesulitan untuk mengangkut ikan dari perahu ke TPI,” ujarnya. Tidak beroperasinya TPI ini juga disayangkan oleh salah satu tokoh masyarakat setempat, Devli (40). Kondisi bangunan TPI tersebut telah mengalami kerusakan parah. “Lantai dan pintu sudah rusak semua. Bahkan meteran listriknya juga sudah hilang. Padahal jika beroprasi TPI ini bisa dijadikan pusat pemasaran hasil nelayan, sehingga hasil tangakapan ika di Kualajaya bisa terus terpantau,” terangnya. Devli mengungkapkan, lemahnya sumber daya manusia (SDM) pengelola juga menjadi salah satu penyebab TPI tersebut tidak beroprasi. Apalagi selama ini dinas terkait tidak pernah memberikan pembinaan kepada pengelola TPI. “Dari dulu belum pernah ada pembinaan untuk pengurus, untuk nelayan juga tidak ada. Akibatnya nelayan disini masih terikat pada pembina, tidak pernah mandiri,” pungkasnya. (vid)
Sumber: