Kementan Kelola Rawa Jadi Lahan Tani
Eks Rawa Sragi Masuk Program SERASI
KALIANDA – Sebanyak 2.515 hektar areal rawa di wilayah Kecamatan Palas dan Sragi bakal dioptimalisasikan untuk peningkatan produktifitas tanaman padi. Bahkan, sebagian kawasan eks Rawa Sragi itu masuk dalam program strategis Kementerian Pertanian (Kementan) RI bertajuk Selamatkan Rawa demi Kesejahteraan Petani (SERASI). Hal ini tergambar dalam kegiatan Rapat Koordinasi Optimalisasi Lahan Rawa dalam mendukung upaya program SERASI yang digelar Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DPTHP) Kabupaten Lampung Selatan, yang digelar di Aula Kodim 0421 Lamsel, Kamis (24/10) kemarin. Selain melibatkan jajaran TNI, program SERASI Kementan RI ini juga dikawal secara langsung oleh TP4D Kejaksaan Negeri (Kejari) Kalianda. Hadir langsung dalam kegiatan tersebut Kasi Optimasi Lahan Direktorat Jenderal PSP Kementan RI Fadli yang memberikan pemaparan teknis kegiatan tersebut. Menurut Fadli, terobosan Kementan RI ini dilakukan atas dasar makin banyak nya alih fungsi lahan pertanian di Indonesia. Kementan, imbuhnya, melihat peluang keberadaan rawa di wilayah Indonesia yang jumlahnya mencapai jutaan hektare. “Lahan rawa dianggap menjadi salah satu solusi atas berkurangnya hamparan pertanian kita. Karena, mau tidak mau ke depan banyak program strategis yang harus diikuti seiring berkembangnya zaman. Keberadaan rawa bisa menjadi pengganti lahan pertanian apabila dikelola secara serius,” ungkap Fadli dalam pemaparannya. Dia menegaskan, wilayah Lampung memperoleh jatah sebanyak 2.515 hektare lahan rawa yang dinilai mampu berproduksi. Terlebih, saat ini di wilayah Lamsel sendiri sudah ada puluhan ribu hektare sawah di kawasan eks Rawa Sragi yang belum optimal. “Kalau dikelola dengan baik, tentu bisa optimal hasil produksinya. Yang selama ini panen setahun sekali, bisa menjadi dua kali seperti areal sawah di hamparan normal,” tegasnya. Sementara itu, Kepala DPTHP Lamsel Ir. Noviar Akmal dalam sambutan membuka kegiatan tersebut mengatakan, program nasional ini dilakukan upaya meningkatkan produktivitas petani dalam meningkatkan hasil pertaniannya. Dengan begitu, tantangan akan kekurangan produksi di sektor pangan bisa diantisipasi. “Untuk wilayah Kecamatan Palas sekitar 2.059 hektare dan Kecamatan Sragi seluas 456 hektare. Kita sudah melakukan pendahuluan dengan cara pendekatan secara persuasif kepada gapoktan dan semua mendukung,” ungkap Noviar. Dia menargetkan, dalam kurun waktu dua bulan kedepan program SERASI bisa mulai berjalan di Lamsel. Bahkan, saat ini pihaknya telah merampungkan urusan administrasi berupa usulan calon petani dan lokasi yang menjadi program tersebut. “Totalnya ada sekitar sembilan gapoktan dengan rincian enam di wilayah Kecamatan Palas dan tiga gapoktan sisanya di Kecamatan Sragi. Kegiatan ini tidak ada ganti rugi karena memang lahan tersebut sebelumnya dimanfaatkan untuk tanaman padi yang hanya bisa panen setahun sekali. Justru mereka menyambut baik dan siap mendukung program ini,” tukasnya. Ditempat yang sama, Komandan Kodim 0421/Lamsel Letkol. Kav. Robinson O. Bessie menegaskan, pihaknya siap mendukung program nasional di sektor pertanian tersebut. Bahkan, TNI sejauh ini telah melakukan kegiatan pendahuluan sudah di lakukan bersama jajaran DPTHP Lamsel. “Kita sudah tinjau lokasi rawa dan gapoktan di Lamsel ini hebat-hebat. Rawa Sragi ini klo musim hujan seperti lautan. Jadi, sangat tepat sekali kegiatan pusat. Kami siap jadi pendamping karena memang sudah menjadi tugas kita. Kita juga gandeng Kejari agar dari sisi hukum tidak terjadi persoalan. Kedepan, kita juga bakal libatkan Polisi,” pungkas Robinson. (idh)Sumber: