SDM dan Sarana E-Warong Belum Memadai

SDM dan Sarana E-Warong Belum Memadai

Desa Harapkan Pelatihan Peningkatan Kapasitas

CANDIPURO – Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana penunjang program Elektronik-Warung Gotong-Royong (E-Warong) oleh pengelola, memicu kurang optimalnya implementasi program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) diwilayah Kecamatan Candipuro. Pemerintahan desa diwilayah itu berharap instansi terkait untuk melakukan upaya kongkrit, dengan memberikan pelatihan peningkatan kapasitas pengelola progaram E-Warong. Agar jalannya program penyaluran BPNT di Wilayah Candipuro berjalan maksimal. Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Desa (Desa) Titiwangi Muhbarodin. Ia mengatakan, yang melatar belakangi belum maksimalnya program BPNT melalui E-Warong oleh pengelola dipicu oleh keterbatasan SDM dan sarana dan prasaran penunjang. “ Hal utama yang menjadi pemicu Belum maksimalnya program E-Warong didesa Titiwangi, disebabkan belum adanya mesin Elektronik Data Capture (EDC) oleh pelaksana E-Warong,” kata Muhbarodin. Ia menjelaskan, kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) terkait pengelolaan program penyaluran BPNT melalui E-Warong oleh pengelola, menjadi pemicu kurang maksimalnya implementasi program BPNT melalui E-Warong. “ Selain itu, pemicu kedua adalah kekurangan SDM dalam pelaksanan menajadi kendala kurang maksimalnya implemtasi program BPNT melalui E-Warong,” kata Muhbarodin. Dia berharap kepada Pemkab Lamsel untuk mengambil langkah kongkrit dengan memberikan pelatihan peningkatan kapasitas SDM kepada pengelola E-Warong. Agar optimalisasi pengetasan kemiskinan melalui program BPNT bisa berjalan sesuai harapan. “ Kami mengharapkan adanya pelatihan peningkatan kapasitas SDM pengeloaan E-Warong oleh Pemkab Lamsel, supaya implementasi program BPNT melalui E-warong bisa berjalan sesuai harapan,” kata Muhbarodin. Sementara, Camat Sidomulyo Wasidi mengatakan, penyaluran program BPNT melalui E-warong oleh KPM merupakan program baru ditengah masyarakat. Untuk memaksimalkan implementasi pelaksanaan, pihaknya terus berkoordinasi bersama desa dan pihak terkait, dalam rangka mengevaluasi kekurangan dalam pelaksanan program BPNT melalui E-Warong. “ Kami bersama pihak terkait terus berkoordinasi dalam upaya optimalisasi penyaluran BPNT melalui E-Warong,” kata Wasidi. Diakuinya, dalam pelaksanaan penayluran BPNT kepada KPM melalui E-Warong kini sudah dirubah dengan bekerjasama bersama agen BRI LINK yang direkomendasi oleh Pemerintah di setiap desa. “ Dengan tujuan agar dalam upaya penyaluran BPNT kepada KPM tidak terhambat, pemerintah menangulanginya dengan menunjuk agen BRI LINK disetiap desa,” katanya. Bersukur, program penyaluran BPNT kepada KPM selama ini masih berjalan normal. Namun, terkait peningkatan kapasitas SDM dan pengadaan sarana prasaran penunjang juga dipandang penting guna penyaluran BPNT krpada KPM melalui E-Warong yang sudah terbentuk bisa berjalan Maksimal. “ Hal ini akan kami sampaikan kepada pemkab Lamsel. Kami juga berharap Pemkab Lamsel segera memberikan pembekalan peningkatan kapasitas SDM kepada pengelola E-Warong. Supaya  optimalisasi program bisa berjalan sesuai dengan harapan,” kata Wasidi. Untuk diketahui, estimasi KPM di wilayah Candipuro sebelumnya mencapai 2.400, kini jumlahnya berkurang menjadi 2.200 KPM. Pengurangan tersebut dipicu banyaknya KPM yang sudah sejahtera diwilayah itu, dengan sadar mengembalikan hak Keluarga Miskin (KM) kepada pemerintah. (CW2) 

Sumber: