Kerja Serasi Di-deadline Sebelum Penghujan

Kerja Serasi Di-deadline Sebelum Penghujan

SRAGI – Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Lampung Selatan (DTPHP) mengharapkan pengerjaan program Selamatkan Rawa dan Sejahterakan Petani (Serasi) di Kecamatan Sragi dirampungkan sebelum musim penghujan datang.           Sebab, musim penghujan dapat menghambat proses pengerjaan, sehingga program Serasi berupa normalisasi saluran irigasi tersier tersebut tidak menyentuh fungsinya, sebagai upaya mencegah ancaman banjir pada musim tanam rendeng mendatang.           Harapan tersebut diutarakan oleh Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Lampung Selatan, Noviar Akmal pada saat memantau normalisasi saluran irigasi tersier di Desa Mandalasari, Rabu (30/10).           Noviar mengatakan, meski program normalisasi tersebut di kerjakan secara swakelola oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), namun pengerjaan normalisasi tersebut diharapkan bisa diselesaikan dengan tepat waktu, sebelum musim hujan datang.           “Kami selalu mengawasi terus pengerjaan normalisasi ini, karena kita menargetkan pengerjaan selesai sebelum musim hujan. Sehingga jaringan irigasi ini bisa dimanfaatkan pada musim tanam rendeng mendatang,” kata Noviar Akmal kepada Radar Lamsel.           Noviar menerangkan, program Serasi dari Kemeneterian Pertanian ini tidak hanya bertujuan memiliki fungsi mencegah banjir dan meningkatkan indeks penanaman saja. Tetapi dengan pengerjaan swakelola ini juga diharapkan dapat memupuk kerjasama dan kekompakan petani yang ada di desa.           “Sisi lain dari manfaat program Serasi ini, pemerintah ingin petani lebih kompak dan membangun kerjasama yang baik dalam mengelola jaringan pengairan, yang memiliki manfaat kebersamaan,” tutur Noviar.            Noviar mengharapkan pengerjaan normalisasi saluran irigasi ini bisa diselesaikan pada akhir November. Mulai dari pengerjaan fisik maupun administarsi bisa dikerkajan dengan maksimal oleh gapoktan.           “Kami menargekan program ini paling lambat selesai November. Dengan harapan ancaman banjir dimusim rendeng bisa di minimalisir,”ucapnya.           Dalam kesempatan tersebut, menjelang musim panen gadu yang sebentar lagi tiba. Noviar mengharapkan petani bisa memanfaatkan jerami sisa panen sebagai pupuk alami.           “Dan satu lagi, kami mengharapkan pada musim panen nanti jangan ada petani yang membakar jerami yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk kompos,” sambungnya.           Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluh Pertanian Kecamatan Sragi, Eka Saputra mengungkapkan dari tiga desa yakni, Desa Kuala Sekampung, Sukapura, dan Desa Mandala Sari yang menjadi sasaran program Serasi saat ini sudah dalam tahap finishing.           “Kalau proses penggalian sudah hampir selesai. Sekarang tinggal proses finishing yang kita harapkan selesai selama satu bulan ini,” harapnya. (vid)

Sumber: