Waspada Peralihan Cuaca!

Waspada Peralihan Cuaca!

KALIANDA – Dalam beberapa hari terakhir angin kencang kerap terjadi. Stasiun Klimatologi Pesawaran Lampung menyebut kondisi itu merupakan fenomena angin kencang peralihan musim pancaroba. Kondisi semacam ini kerap terjadi di penghujung Oktober atau Nopember.           Sebab, pada bulan-bulan ini memasuki peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Selain angin kencang, petir, dan hujan deras juga akan terjadi pada momen ini. Namun, Stasiun Klimatologi Pesawaran memperkirakan petir dan hujan hanya terjadi dalam waktu yang tak lama. “Perkiraan kurang dari 1 jam. Tapi kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan pada masa-masa peralihan seperti saat ini,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Pesawaran Lampung, Budi Satria, S.Si saat dihubungi Radar Lamsel, Minggu (3/11/2019). Untuk menghindari peristiwa alam, pria yang akrab disapa Budi ini mengimbau masyarakat mencari tempat perlindungan jika terdapat perubahan cuaca mendadak, yang disertai angin kencang serta petir. Pasalnya, kecepatan angin saat ini telah mencapai 3 knot atau 5,56 kilometer per jam. “Rata-rata kecepatan angin sekarang 3 knot. Untuk maksimalnya nanti kami beritahukan lagi,” katanya. Pada Jumat (1/11/2019) pekan lalu, jembatan penumpang ke kapal atau moveable bridge di dermaga 2, pelabuhan Bakauheni mengalami kerusakan. Penyebab rusaknya jembatan ini karena ditabrak kapal yang tengah sandar, sekitar pukul 08.30 WIB. Humas PT. ASDP Cabang Bakauheni, Syaifullail Maslul, mengatakan tabrakan itu dipicu kondisi cuaca yang disertai arus bawah laut yang deras. Menurut dia, kondisi seperti ini kerap terjadi di penghujung tahun. Meski demikian, Syaiful mengatakan dermaga tetap menjalankan pelayanan seperti biasanya. Penumpang pejalan kaki bisa masuk ke kapal melalui alternatif lain di jalur kendaraan. “Bisa, tetap operasional karena akses yang lain tidak ada masalah. Penumpang bisa masuk dari jalur kendaraan. Untuk kerusakan, kami sudah lakukan perbaikan,” katanya. Sejak Kamis (31/10/2019) pekan lalu, angin kencang terjadi di beberapa desa di Kecamatan Kalianda. Angin kencang sering terjadi pada malam hingga dini hari. Saat siang hari, kondisi angin tidak terlalu kencang. Namun debu bertebaran di rumah dan jalanan yang mengganggu pengendara. (rnd)

Sumber: