Ketua TP PKK Lamsel: Program PKK Seperti Jimpitan
RAJABASA – TP-PKK Kabupaten Lampung Selatan tengah gencar menggelar bimbingan teknis (bimtek) di sejumlah kecamatan. Gencarnya pelaksanaan ini karena TP-PKK Kabupaten ingin program dari pemerintah pusat bisa tersampaikan. Kemudian program tersebut bisa terlaksana di tingkat desa. Ketua TP-PKK Kabupaten Lampung Selatan, Hj. Winarni Nanang Ermanto, mengakui jika dirinya tengah menggencarkan pelaksanaan bimtek di tingkat kecamatan. Pasalnya, bimtek ini sebelumnya sempat terjeda karena terbentur dengan kegiatan lain. Sehingga program-program TP-PKK banyak yang belum tersampaikan. “Meskipun bimtek dilaksanakan setiap tahun, pelaksanaan di bawah belum dilakukan secara penuh. Apalagi tidak ada program bimtek ke bawah,” ujar Winarni saat menjadi narasumber dalam kegiatan bimtek administrasi TP-PKK di Desa Canggung, Kecamatan Rajabasa, Senin (4/11/2019). Karena alasan inilah, lanjut Winarni, TP-PKK kabupaten, kecamatan, dan desa saling bersinergi agar kader-kader mendapat bimbingan untuk menunjang pembangunan di desa. Dari 17 kecamatan, TP-PKK Kabupaten telah memaparkan programnya di 5 kecamatan. Artinya, ada 12 kecamatan lagi yang akan menyusul. Winarni menganggap semua hal yang disampaikan kepada TP-PKK kecamatan dan desa merupakan sesuatu yang khusus. Apapun program dari pemerintah pusat, Winarni menilai hal itu sangat penting untuk kemajuan TP-PKK dalam mendorong perubahan di desa. Karena, kata dia, hal itu dilakukan untuk mencapai visi misi TP-PKK. “Terwujudnya keluarga yang beriman, bertaqwa, berkarakter berdasarkan Pancasila. Sehat, sejahtera lahir dan batin. Dari 4 bidang pokja, 10 program pokok PKK harus dilaksanakan,” katanya. Winarni berharap kader TP-PKK benar-benar melaksanakan visi misi. Seperti pembentukan kelompok Dasa Wisma. Menurutnya, ujung tombak PKK desa adalah kelompok Dasa Wisma yang dimotori oleh kelompok ibu berasal dari 10 KK (kepala keluarga) yang bertetangga untuk mempermudah jalannya suatu program. Seperti pengumpulan dana, kuesioner, dan tertib administrasi. “Kalau terbentuk Dasa Wisma semua, dan kegiatannya berjalan, akan mudah semuanya terkoordinir. Bisa dibuktikan, kegiatannya seperti jimpitan. Itu akan bisa membantu biaya sekolah PAUD masyarakat miskin dengan mengutamakan kegotong royongan,” katanya. (rnd)
Sumber: