Candra Irawan: Pemerataan Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat

Candra Irawan: Pemerataan Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat

KETAPANG - Program dana desa (DD) dari pemerintah pusat dan alokasi dana desa (ADD) dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan diharapkan mampu membangun desa dan mensejahterakan masyarakat pedesaan. Tiga tahun menjabat kepala desa (Kades) Sripendowo untuk periode kedua ini, Candra Irawan terus berupaya mewujudkan harapan masyarakat yakni membangun dan mengembangkan Desa Sripendowo lebih baik. Mewujudkan harapan itu, Pemerintah Desa Sripendowo dibawah pimpinan Candra Irawan merealisasikan program kerja pembangunan infrastruktur, fasilitas umum, sumberdaya manusia, sosial-budaya dan perekonomian yang pada akhirnya memajukan desa dan mensejahterakan masyarakat. Sebagai desa yang memiliki beragam suku dan agama, Pemerintah Desa Sripendowo diharapkan mampu mengayomi masyarakat yang majemuk dengan sejumlah program penyesuaian kebutuhan masyarakat yang beragam namun tidak meninggalkan azas musyawarah mufakat. Menggali potensi desa sebagai sumber pendukung pembangunan menjadi pokok utama memajukan dan mengembangkan desa. Untuk itu, dibutuhkan fasilitas pendukung seperti sumberdaya manusia yang berkualitas dengan ditunjang infrastruktur yang memadai (nyaman). Menurut Candra Irawan, memimpin Desa Sripendowo untuk kedua kalinya (2017-2022) merupakan amanah dan tanggungjawab yang diberikan masyarakat kepada dirinya. “Kepercayaan masyarakat adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan. Untuk periode kedua memimpin Desa Sripendowo, saya mempunyai tekad membangun desa lebih maju dan berkembang dari sebelumnya,” ujarnya. Lebih lanjut suami Yayang Purwati ini mengungkapkan, memajukan dan mengembangkan desa tidak hanya terfokus dalam satu bidang namun saling berkaitan dengan yang lainnya. “Program kerja yang yang dilaksanakan setiap tahunnya langsung menyentuh masyarakat sesuai hasil musyawarah. Seperti membangun jalan, kantor pelayanan, bantuan sosial-budaya, agama, memberikan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat serta usaha perekonomian (BUMDes),” papar  Candra Irawan. (*)  

2019, Pemdes Sripendowo Kelola APBDes Rp 1,2 Milyar

KETAPANG – Tahun 2019, Pemerintah Desa (Pemdes) Sripendowo mengelola anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) sebesar Rp 1.265.698.617. Dana milyaran rupiah itu bersumber dari Dana Desa (DD) sebesar Rp834.185.736, Alokasi Dana Desa (ADD) Rp407.166.052, bunga Bank Rp1.056.602, Silpa tahun 2018 Rp19.658.944 dan PADes Rp3.632.000. Sesuai peruntukkannya, APBDes tahun 2019 dari masing-masing sumber di kelola untuk membangun dan mengembangkan sesuai kebutuhan masyarakat setempat. Dari dana milyaran tersebut, program kegiatan yang paling besar menyerap anggaran adalah bidang pembangunan yakni 60 persen. Pemerintah Desa Sripendowo mengalokasikan dana untuk pembangunan sebesar Rp756.199.428. Selanjutnya, bidang penyelenggaraan pemerintah Rp364.256.198, bidang pembinaan masyarakat Rp78.872.500, bidang pemberdayaan masyarakat Rp47.371.235, bidang penanggulangan bencana Rp10.000.000 dan penyertaan modal (BUMDes) Rp41.709.635. Kepala Desa Sripendowo Candra Irawan mengatakan, penggunaan APBDes setiap tahunnya berdasarkan azas musyawarah antara aparatur pemerintah desa dan masyarakat. Menurutnya, program kerja yang dilaksanakan sesuai hasil musyawarah bersama aparat desa dan elemen (tokoh masyarakat, agama, pemuda dan lainnya). “Pengelolaan dana dilakukan secara transparan dan dialokasikan sesuai hasil musyawarah. Program kerja yang dilaksanakan sesuai hasil musyawarah bersama dengan skala prioritas. Pembangunan jalan dan fasilitas umum lebih diutamakan karena hal ini menjadi kebutuhan masyarakat,” kata Kades Sripendowo dua periode ini. Kades yang memiliki visi “Terciptanya Masyarakat Desa yang Beriman, Bertaqwa, Tertib, Berwawasan Maju, Adi dan Makmur” ini ingin mewujudkankan pemerataan disegala bidang untuk kesejahteraan masyarakatnya. “Hampir setiap tahun bidang pembangunan menyerap anggaran terbesar. Karena di desa kami masih banyak yang butuh dibangun terutama untuk pembangunan jalan dan fasilitas umum, seperti kantor desa dan pendidikan anak usia dini,” kata Candra Irawan didampingi Sekdesnya dan aparatur desa lainnya. (*)  

Bangun Infrastruktur dan Fasilitas Umum

KETAPANG – Bidang pembangunan menyerap anggaran paling besar setiap tahunnya. Tahun ini, Pemerintah Desa Sripendowo mengalokasikan untuk bidang pembangunan sebesar 60 persen dari total APBDes tahun 2019. Beberapa kegiatan sudah dilaksanakan sejak pencairan dana DD dan ADD tahap pertama tahun 2019. Untuk pembangunan infrastruktur, Pemerintah Desa Sripendowo melaksanakan pembangunan jalan cor beton sepanjang 1.062 meter yang tersebar di dua dusun. Yakni, Dusun I dengan panjang jalan 510 meter, lebar 2,5 meter dan tinggi 15 CM. Masih di dusun yang sama, pembangunan jalan sepanjang 360 meter, lebar 3 meter dan tebal 15 CM. Kemudian pembangunan jalan cor beton di Dusun V sepanjang 192 meter, lebar 2,5 meter dan ketebalan 15 CM. Selain peningkatan badan jalan, diruas jalan tersebut juga dibangun dua buah gorong-gorong. Tahun ini, bidang pembangunan tidak hanya meliputi pembangunan fisik jalan namun juga pembangunan fasilitas umum lainnya. Pembangunan lainnya yang dilaksanakan adalah pembangunan bidang pendidikan yang meliputi pembangunan gedung PAUD yang bakal dilaksanakan saat pencairan tahap ke tiga. Selanjutnya, pembangunan kantor desa (sumber ADD), pembangunan bidang kesehatan dan pembangunan talud sepanjang 45 meter di Dusun V. Menurut Candra Irawan, meski mendapat anggaran paling besar setiap tahunnya, namun pembangunan jalan di desanya masih cukup banyak. Hingga tahun ini, panjang jalan yang butuh dibangun sekitar 6 kilometer tersebar di lima dusun. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah (PR) kedepannya selama ia menjabat sebagai kepala desa. “Penyerapan dana terbesar adalah bidang pembangunan. Tahun ini mencapai 60 persen dari total APBDes 2019. Tapi, sampai dengan tahun ini masih sekitar 6 kilometer yang butuh dibangun. Tapi saya optimis, dengan berlanjutnya program DD dan ADD, selama saya menjabat sebagai kades akan berupaya untuk menyelesaikan pembangunan jalan desa. Kami juga berupaya mengajukan pembangunan ke Pemkab Lamsel melalui APBD,” tutur suami Yayang Purwati ini. Didampingi Sekdesnya Herlambang Setio Budi, Candra Irawan menambahkan, fokum utama pembangunan adalah infrastruktur. Namun demikian, katanya, pembangunan bidang lainnya seperti fasilitas umum juga menjadi perhatian dirinya. “Pembangunan kantor desa sangat diperlukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pembangunan bidang pendidikan dialokasikan untuk pembangunan gedung PAUD. Selanjutnya pembangunan bidang kesehatan meliputi memberikan makanan tambahan, alat-alat kesehatan dan insentif bagi kader-kader kesehatan,” paparnya. (*)  

Program Pembinaan dan Pemberdayaan Tingkatkan Kualitas SDM

KETAPANG – Sebagai desa yang memiliki beragam suku dan agama, Pemerintah Desa Sripendowo diharapkan mampu mengayomi masyarakat yang majemuk dengan sejumlah program penyesuaian kebutuhan masyarakat yang beragam namun tidak meninggalkan azas musyawarah mufakat. Menjabat Kepala Desa (Kades) Sripendowo dua periode, Candra Irawan dan jajarannya tidak hanya fokus satu bidang saja. Bidang pemberdayaan dan pembinaan masyarakat desa juga harus diimbanginya. Realisasi pelaksanaan kegiatan program pemberdayaan, pemerintah desa setempat memberikan pelatihan perangkat desa (BPD) dan pelatihan sistem keuangan desa (Sikeudes). Bidang pembinaan kemasyarakatan, pemerintah desa memberikan pembinaan kepada karangtaruna (pemuda), tim Penggerak PKK desa, kegiatan keagamaan, kelompok seni dan budaya. “Program pemberdayaan dan pembinaan kemasyarakatan desa tetap menjadi perhatian meski anggarannya tidak terlalu besar. Pemberdayaan dan pembinaan ini untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia menuju Desa Sripendowo yang maju dan sejahtera,” ungkap Candra Irawan. Selain program pemberdayaan dan pembinaan, program lainnya yang tak kalah penting adalah peningkatan usaha desa (BUMDes). Berdiri sejak tahun 2016 lalu, Pemerintah Desa Sripendowo mengelola jenis usaha simpan pinjam. Tahun ini, BUMDes setempat sudah menghasilkan PAD Rp3.632.000. Untuk memperkuat modal usaha BUMDes, Pemerintah Desa Sripendowo mengalokasikan dana sebesar Rp41.709.635. “BUMDes hampir setiap tahunnya mengahsilkan PAD dari jenis usaha simpan pinjam. Kami akan mencoba jenis usaha lainnya namun melihat kebutuhan masyarakat,” kata Candra. Tahun ini, pengelolaan keuangan desa berbeda dari tahun lalu. Tahun ini, terdapat alokasi dana untuk penanggulangan bencana. Namun, oleh pemerintah desa setempat dana tersebut pada APBDes perubahan dialihkan untuk belanja modal. “Pada pembahasan APBDes perubahan, dana penanggulangan bencana alam sebesar Rp10 juta dialihkan untuk memenuhi kebutuhan kantor desa seperti pengadaan komputer desa, sound sistem, kipas blower dan isentif kader KPM atau stunting,” pungkasnya. (man)

Sumber: