Desa Trimomukti Butuh Sentuhan Pembangunan Jalan
CANDIPURO – Pembangunan insfrastruktur jalan desa masih menjadi Pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro. Pasalnya, dengan kemampuan anggaran yang dimiliki desa, dinilai belum mampu menyentuh secara maksimal pembangunan insfrastruktur jalan dipelosok dusun. Kondisi saat ini, sebagian besar jalan penghubung antar dusun di Desa Trimomukti masih berbentuk onderlagh dan sebagian kecil berbentuk rigit beton. Kades Trimomukti Sutrisno menuturkan, berbagai langkah melalui intervensi program pembangunan sudah dilakukan. Mulai dari pembangunan rigit beton sampai pengerasan jalan penghubung antar dusun sudah dilaksanakan. “ Karena, keterbatasan anggaran yang dimilki desa, realisasi pembangunan insfrastruktur jalan penghubung antar dusun baru sebatas rigit beton dan onderlagh. Itu pun belum menyentuh kepelosok dusun,” tutur Sutrisno kepada Radar Lamsel dikantornya, kemarin. Dikatankanya, berbagai program usulan pembangunan peningkatan jalan desa kepada Pemkab Lamsel pun sudah dilakukan. Teranyar, pemerintah Desa Trimomukti mengajukan usulan peningkatan jalan penghubung antar desa dan dusun kepada Pemkab Lamsel. “ Melalui Musrenbangcam bebera waktu lalau, kami sudah mengusulkan dua program pembangunan kepada Pemkab Lamsel. Yakni, peningkatan jalan penghubung antar Desa Trimomukti Kecamatan Candipuro yang berbatasan langsung dengan Desa Bumiasih Kecamatan Palas, sepanjang 3 Kilometer,” katanya. Kemudian usulan kedua kata Sutrisno, pihaknya juga mengusulkan peningkatan jalan penghubung antar Dusun Margosari dan Tamansari sepanjang 2,5 Kilometer. “ Kami juga mengusulkan peningkatan jalan di Dusun Margosari dan tamansari kepada Pemkab Lamsel,” ungkapnya. Besar harapan kata Kades Trimomukti dua periode itu, peningkatan jalan penghubung antar dusun dan desa itu, yang diakuinya sudah masuk program E-Planning di Pemkab Lamsel pada tahun 2020 mendatang bisa terealisasi. “ Warga berharap, usulan Desa Trimomukti yang sudah ter E-Planning oleh Pemkab Lamsel itu ditahun 2020 mendatang bisa terlaksana,” harapnya. Mengingat sambungnya lagi, keberadan insfrastruktur jalan yag memadai menjadi perhatian pemerintah Desa Trimomukti saat ini. Melalui, intervensi program pembangunan yang ada, faktor insfrastruktur jalan didusun dan desa menjadi langkah awal untuk merangsang peningkatan kesejahteraan warga desa. “ Dengan demikian, secara automatis berdampak pada kelancaran ekonomi. Sebab, akses jalan sebagai moda transfortasi sehari-hari bisa dimanfaatkan secara optimal oleh warga dan pengguna jalan lainnya,” pungkasnya. (adv)
Petani Trimo Mukti Request Jalan Pertanian
CANDIPURO – Hasil produksi pertanian padi yang besar di Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro belum mampu terserap maksimal oleh parapetani diwilayah itu. Pasalnya, belum adanya insfrastruktur jalan pertanian dilokasi areal lahan pertanian di Desa Trimomukti, berdampak pada tingginya biaya oprasional aktifitas usaha tani dan peretanian didesa tersebut. Kades Trimomukti Sutrisno menerangkan, faktor utama penyebab belum terserap maksimalnya pendapatan dari sektor pertanian oleh petani didesanya, dikarenakan belum adanya jalan pertanian yang memadai. “ Untuk diketahui, Desa Trimomukti merupakan salah satu desa penyokong hasil produksi pertanian padi diwilayah Candipuro. Meski, besarnya potensi disektor pertanian, namun belum bisa dirasakan secara optimal oleh petani,” terang Sutrisno, Selasa (5/11). Sehingga, kata Sutrisno, hasil produksi pertanian yang tinggi tidak berdampak secara signifikan kepada peningkatan kesejahteraan parapetani. “ Karena, tidak adanya jalan pertanian yang memadai menuju areal pertanian warga, berdampak tingginya ongkos oprasional pra panen sampai pasca panen,” katanya. Kondisi itu diperparah sambungnya lagi, ketika musim penghujan kondisi jalan pertanian yang masih tanah menambah sulit medan yang harus dilalui saat melakukan aktifitas pertanian. “ Terlebih musim hujan mas, ketika ingin mengangkut hasil panen, petani kesulitan dan terpaksa merogoh kocek lebih dalam mencapai Rp.50 ribu rupiah untuk 100 kilogram GKP menggunakan jasa ojek manol. Ongkos yang sangat tinggi tersebut terhitung diluar biaya oprasional pertanian” kata Sutrisno. Ia berharap kepada instansi terkait, kiranya memperhatikan aspirasi parapetani khusunya di Desa Trimomukti yang mendambakan jalan pertanian yang memadai. “ Bila disokong dengan insfrastruktur jalan pertanian yang memadai, kami yakin kesejahteraan para petani didesanya akan terwujud,” harapnya. Muaranya, kata Sutrisno, melalui program pengembangan potensi unggulan didesa yakni, pertanian padi mampu mengentaskan kemiskinan didesanya. “ Bila ada insfrastruktur jalan pertanian yang memadai maka potensi disktor pertanian berdampak pada kesejahteraan secara siginifikan bagi petani. Karena, secara automatis meringankan biaya oprasional aktifitas angkut barang hasil pertanian,” pungkasnya. Untuk diketahui, Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro memiliki 36 Poktan dan 900 hektar potensi lahan pertanian padi produktif yang terbagi dalam dua hamparan. Masing-masing hamparan mencapai 400 dan 500 hektar areal pertanian. Dengan estimasi hasil rata-rata produksi padi mencapai 6-7 ton GKP satu kali panen perhektar lahan.Geliat Desa Trimomukti Bangun Infrastruktur dan Wardes
CANDIPURO – Optimalkan peyerapan anggaran Dana Desa (DD) tahap II tahun 2019, Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro bangun insfrastruktur rigit beton dan Warung Desa (Wardes). Kepala Deesa (Kades) Trimomukti Sutrisno mengatakan, besarnya anggaran yang dimiliki desa melalui anggaran DD, harus dikelola secara terukur dan terencana dengan baik. Agar realisasi pembangunan dapat memberi manfaat. “ Keberadaan sebuah pembangunan harus memilki dampak secara ekonomi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan, baik secara langsung atau tidak langsung oleh warga sekitar,” kata Sutrisno kepada Radar Lamsel dikantornya, Selasa (5/11). Melalui anggaran DD tahun ini kata Sutrisno, Pemerintahan Desa Trimomukti membangun insfrastruktur jalan rigit beton didusun V dan VI, dengan total panjang mencapai 400 meter dan Wardes di Dusun II dengan diameter masing-masing 4,5x6 meter. “ Terbukti, dengan adanya akses jalan rigit beton bisa memperlancar aktifitas warga. Kemudian, optimalisasi Wardes diharap mampu menyokong pendapatan asli desa dengan melibatkan warga sekitar dalam pengelolaan,” kata Sutrisno. Dengan treatment ini sambungnya, melalui optimalisasi anggaran DD yang terencana dan terukur, pencapaian sebuah program pembangunan akan berdampak postif bagi kondisi ekonomi didesa. “ Kami yakin, dengan pengelolaan yang tepat, keberadaan hasil sebuah pembangunan didesa mampu merangsang pertumbuhan perekonomian didesa. Manfaatnya, bisa dirasakan baik secara langsung atau tidak langsung oleh warga sekitar,” harapnya. Sebagai informasi, anggaran DD tahap II tahun 2019 ini, Desa Trimomukti membangun rigit beton sepanjang 400 meter tersebar di dua dusun yakni, Dusun V dan VI. Kemudian, wardes ruko dua pintu masing-masing dengan ukuran 4,5x6 meter didusun II. Total anggaran pembangunan mencapai Rp. 413 juta rupiah.Sumber: