Bertemu Tokoh, Dandim 0421/LS: Pesta Demokrasi Bukan Ajang Perang

Bertemu Tokoh, Dandim 0421/LS: Pesta Demokrasi Bukan Ajang Perang

KALIANDA – Kodim 0421/LS menggelar pertemuan dengan tokoh-tokoh lintas sektoral, Rabu (6/11/2019). Dalam pertemuan yang bertema ‘memberdayakan wilayah pertahanan melalui kegiatan binter terpadu’ ini, Dandim 0421/LS, Letkol. Kav. Robinson O. Bessie menekankan bahwa Pancasila harga mati bangsa Indonesia menjadi dasar dan fondasi negara. Robinson mengatakan bahwa Pancasila tidak lepas dari peran sejarah yang mengajarkan bangsa ini bersatu. Perwira dengan melati dua di pundaknya ini menegaskan jika berbicara agama, kitab suci adalah panduannya. Jika berbicara warga negara, maka kitab sucinya adalah Pancasila. “Pancasila diambil dari nilai universal. Sudah termaktub, dan tidak bertentangan dengan agama manapun,” ucap Robinson kepada tokoh-tokoh di aula Ahmad Yani. Pada kesempatan itu, Robinson sedikit menyinggung pilkada 2020 mendatang. Robinson mengatakan jika wilayah Kabupaten Lampung Selatan masuk kategori kondusif. Ia mengingatkan bahwa pilkada adalah pesta demokrasi, bukan ajang perang. Ajang mencari pemimpin, dan bukan mencari musuh. “Kita bersaudara semuanya. Pilkada bagian kecil, hanya secuil dari demokrasi. Saya minta dengan tokoh-tokoh untuk menyampaikan hal ini. Supaya pilkada nanti berjalan dengan aman dan amanah bagi kita semua,” katanya. TNI, jelas Robinson, meminta semua pihak bergandeng tangan. Lulusan Akmil tahun 2000 ini menilai tidak ada pihak yang bisa berjalan sendiri. Untuk itu, Ia meminta semua pihak bekerja keras karena Lampung Selatan memiliki tantangan ke depan yang cukup berat. “Kalau kita punya ide, kita sampaikan dengan baik kepada pemerintah daerah. Kita harus berkontribusi positif, jangan sampai jadi alat sehingga merusak persatuan dan kesatuan,” ujarnya. Wakil Rois Syuriah PWNU Lampung, K.H. Soleh Baijuri, sepakat dengan Robinson. Mantan Ketua PWNU Provinsi Lampung ini menganggap silaturahmi menjadi bagian penting untuk bergandeng tangan. Silaturhami, kata Baijuri, merupakan terobosan yang sangat efektif untuk merajut persatuan dan kesatuan. Ada beberapa hal juga yang bisa diperoleh. “Kita bisa membangun komunikasi, koordinasi antar kita semuanya. Jika terbangun dengan baik, suatu persoalan tidak akan terjadi,” ucapnya. Melalui  pertemuan Kodim 0421/LS dengan tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat, Baijuri mengajak agar semuanya melakukan konsolidasi organisasi, konsolidasi masyarakat, dan konsolidasi akidah. Baijuri mewanti-wanti jangan sampai kurangnya konsolidasi menimbulkan sikap intoleransi. “Benih-benih intoleransi memang sudah sampai ke taman kanak-kanak. Sudah ada ajaran tentang hal itu. Karenanya, kita harus lebih mengintensifkan koordinasi kepada binaan-binaan. Siapapun yang menentang Pancasila, maka dia menjadi lawan kita bersama-sama,” katanya. Pantauan Radar Lamsel, selain tokoh pemuda, tokoh masyarakat, 5 Pangeran Adat Sai Batin 5 Marga, FKUB, juga hadir dalam pertemuan itu. (rnd)

Sumber: