Mahir Bahasa Asing, PR Pemandu Wisata

Mahir Bahasa Asing, PR Pemandu Wisata

RAJABASA - Kabupaten Lampung Selatan memiliki potensi besar di bidang pariwisata. Untuk mewujudkan potensi itu, dibutuhkan sinergi antara semua pihak. Salah satunya peran pemandu wisata. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyadari pemandu wisata bakal memiliki peran penting untuk mengembangkan potensi wisata. Instansi yang khusus mengurusi kepariwisataan ini pun menggelar latihan pemandu wisata sejarah dan budaya di aula Kahai Beach Hotel, Desa Batubalak, Kecamatan Rajabasa, Rabu (6/11/2019).  Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan, Ir. Rini Ariasih, mengatakan pemandu wisata dibutuhkan agar sektor pariwisata bisa berdaya saing. Lampung Selatan, lanjut Rini, masuk kawasan pengembangan pariwisata daerah. Dari 90 destinasi wisata di Provinsi Lampung, Kabupaten Lampung Selatan memiliki beberapa diantaranya. Destinasi yang masuk kategori adalah wisata di Kecamatan Bakauheni, Menara Siger, Pulau Sebesi, Gunung Anak Krakatau, dan Gunung Rajabasa. “Potensi kita demikian besar, tinggal bagaimana kita bersinergi untuk memajukan ini semua. Ini prospek bagi Lampung Selatan. Punya multiplier effect yang sangat besar,” kata. Pengembangan pariwisata, kata Rini, harus dimulai dari bawah. Masyarakat harus sadar akan potensi wisata. Tak kalah penting, Rini mengingatkan jika isu lingkungan juga tak kalah penting. Dan itu sangat berpengaruh bagi pengembangan wisata di Lampung Selatan. Lebih lanjut, Rini mengatakan promosi wisata bisa dilakukan dari hal-hal kecil. “Mungkin bisa dipromosikan melalui lagu Lampung, atau lagu Lampung, instrumen Lampung. Nanti diputar di restoran, hotel-hotel. Seperti di Jawa, pas kita masuk ada lagu-lagu Jawa,” katanya. Camat Rajabasa, Sabtudin, S.Sos, menilai keberadaan pemandu wisata akan sangat berdampak pada pengembangan potensi wisata itu sendiri. Ia meminta pemandu wisata belajar, dan memahami tugas-tugasnya. Jika sudah mempunyai predikat tersebut, pemandu wisata bisa memulai langkah yang harus dilakukan. “Pemandu juga diminta memahami bahasa asing supaya mempermudah komunikasi dengan turis. Jika tidak, maka komunikasi antar pemandu dan turis bisa terjadi sebuah miss,” katanya. Latihan pemandu wisata ini hampir diikuti seluruh perwakilan dari kecamatan yang ada di Lampung Selatan. (rnd)

Sumber: