Cegah Krisis Air, Margajasa Bangun Bak Penampung Air Hujan
SRAGI – Pembangunan bak penampungan air hujan seolah menjadi solusi tepat dalam mengatasi krisis air yang tengah menjadi perbincangan hangat di wilayah Lampung Selatan. Upaya mengatasi krisis air dengan membangunan bak penampungan air hujan ini mulai dilakukan oleh Pemerintah Desa Margajasa, Kecamatan Sragi dengan dibantu oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung. Kepala Desa Margajasa Alek Sansu mengatakan, pembangunan bak penampungan air hujan yang didanai oleh BBWS Mesuji Sekampung ini sebagai upaya untuk mencegah terjadinya krisis air pada saat musim kemarau. “Kami mengajukan pembangunan bak penampungan air hujan kepada Balai Besar ini sebagai cadangan air, jika suatu waktu terjadi krisis air pada musim kemarau,” ujar Alek Sansu kepada Radar Lamsel, Senin (11/11). Alek menerangakan, bak penampung air hujan seluas 3 x 7 meter persegi yang dilengkapi filter air tersebut dibangun disamping Kantor Desa Margajasa ini dikerjakan secara swakelola oleh masyarakat. “Bak ini yang sudah dilengkapi filter ini curahan air hujan dari atap sehingga airnya sudah bisa langsung digunakan, bahkan bisa langsung diminum,” terang Alex. Sementara itu Pemegang Teknis, Pramono menjelaskan pembangunan penampungan air hujan ini merupakan usulan murni dari masyarakat yang difasilitasi BBWS Mesuji Sekampung. “Program air bersih ini merupakan swakelola yang dikerjakan oleh masyarakat mulai dari pembelian material hingga pembangunan yang difasilitasi oleh Balai Besar,” ucapnya. Menurut Pramono penampungan berukuran 3 x 7 meter persegi yang sudah dilengkapi filter ini mampu menampung 46.50 meter kubik air. Selain di Desa Margajasa pembangunan bak penampungan air hujan ini juga dibangun di Desa Sumber Agung. “Bak ini bisa menampung 46.50 kubik air atau sekitar 46.000 liter air yang diharapkan bisa menjadi cadangan air bersih masyarakat pada saat musim kemarau,” harapnya. (vid)
Sumber: