Dilema Dekat PT.BM, Hirup Debu, Rumah Retak dan Upah
TANJUNG BINTANG- PT. Batu Makmun (BM) perusahaan pertambangan batu di Dusun IV Bumi Terang, Desa Kaliasin ditengarai mengakibatkan kerusakan rumah serta menghasilkan polutan dari debu tambang. Penduduk sekitar PT. BM mengaku dilema. Bak dua sisi mata pisau, keberadaan PT.BM satu sisi merugikan, sisi lainnya menghidupi kepulan asap dapur warga sekitar. Menurut Nanang (60) warga yang rumahnya berjarak 500 meter dari lokasi pertambangan menjelaskan, tinggal dikawasan industri membutuhkan persiapan. Pertambangan batu itu menimbulkan keretekan pada dinding rumah dan menimbulkan debu yang pekat bagi penduduk sekitar. \"Kita tinggal di kawasan industri ini harus siap, apalagi kita rakyat kecil, ya kita harus siap menerima imbasnya, contoh saja pertambangan ini, dampaknya rumah pada retak dindingnya, kalau musim kemarau seperti ini debunya sangat pekat,\" jelas Nanang saat ditemui Radar Lamsel di sekitar pertambangan, Selasa (12/11). Dia megatakan penambangan dimulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Sekitar 20 pekerja di tambang BM itu berasal dari warga sekitar, mayoritas pekerja itu merupakan buruh kasar yang berkerja sebagai pemuat dan pembongkar batu di gudang. \"Tetapi saya lihat lebih bagus kerja di tambang batu karena penghasilannya pasti dan rutin meskipun tidak banyak, soalnya kalau kerja di pabrik gajinya sering nunggak, kasihan keluarganya kalau nunggak,\" kata Nanang. Kepala Desa Kaliasin Iskandar mengatakan jika pihak penambang sudah bertanggungjawab kepada warga sekitar dengan cara memperbaiki rumah warga yang mengalami keretakan pada dinding dan memberi tunjangan berupa sembako. Seminggu sekali terusnya, rumah warga yang dindingnya retak diperbaiki oleh perusahaan, perusahaan juga memberi sembako tiga bulan sekali seperti beras, susu, mie instan, minyak makan dan gula. Perusahaan juga memberi tunjangan pada hari raya,\" beber Iskandar. Camat Tanjung Bintang Hendri Hatta, S.Ag mengatakan, Perusahaan tambang batu itu samasekali tidak terkait dengan desa. Dia berharap, tunjangan kepada masyarakat Desa Kaliasin yang terkena dampak dari penambangan itu direalisasikan. \"Selagi masyarakat nyaman ya saya juga nyaman-nyaman saja, awalnya mau melewati jalan Desa Kaliasin ini tetapi tidak diperbolehkan oleh warga karena takut menimbulkan debu nantinya,\" tutur Hendri. (CW1)
Sumber: