471 Hektar Puso Tercover AUTP

471 Hektar Puso Tercover AUTP

PALAS – Luas tanaman padi yang mengalami puso akibat kekeringan di selama musim kemaruau di Kecamatan Palas kian meluas. Hingga saat ini tanaman padi yang dinyatakan telah mengalami gagal panen telah mencapai 565 hektar.           Meski begitu luas tanaman padi yang mengalami gagal penen akibat kekeringan tersebut sebagian telah tercover dengan Asuransi Usaha Tanam Padi (AUTP).           Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluh Pertanian Kecamatan Palas Agus Santosa mengatakan, dari total luas 5.012 hektar tanaman padi pada musim tanam gadu, hingga saat ini sudah terdapat 565 hektar tanaman padi yang mengalami puso akibat kekeringan.           “Hingga November ini, luas tanaman padi yang telah mengalami gagal panen akibat kekeringan telah mencapai 516 hektar,” kata ujar Agus Santosa kepada Radar Lamsel, saat ditemui di kantornya, Rabu (13/11).           Agus menyebutkan, tanaman padi yang mengalami gagal penen terjadi di sembilan desa yaitu, Desa Bandan Hurip, Bum Daya, Bumi Asih, Bumi Asri, Bumi Restu, Pulau Jaya, Pulau Tengah, Palas Jaya, dan Desa Mekar Mulya.           Namun puso yang cukup luas terjadi di Desa Bumi Restu seluas 213 hektar, Pulau jaya seluas 102 hektar, dan di Desa Mekar Muluya seluas 108 hektar.           “Puso yang cukup luas terjadi di tiga desa, hal ini kerena dipengaruhi paparan air asin. Sementara di enam desa lainnya puso masih dibawah 40 hektar,” terangnya.           Meski di Kecamatan Palas gagal panen akibat kekeringan cukup luas, namun sebagian besar telah tercover dengan asuransi AUTP. Agus mengungkapkan pada musim gadu saat ini  tanaman seluas 800 hektar telah masuk dalam asuransi AUTP. Sementara yang sudah mengajukan klaim ganti rugi akibat gagal penen seluas 471 hektar.           “Dari 516 hektar yang mengalami gagal panen sebagian besar sudah tercover dengan asuransi AUTP. Seluas 471 hektar juga sudah diajukan klaim gantirugi kepada PT. Jasindo,” paparnya.           Agus juga mengaharapkan, pihak PT. Jasindo dapat mempercepat pencairan klaim gantirugi tersebut. Pasalnya petani yang telah mengalami gagal panen  tentunya membutuhkan modal untuk memasuki musim tanam rendeng yang akan datang.           “Harapan kami PT. Jasindo juga dapat mempercepat pencairan. Kerana setelah gagal penen petani tentunya sangat membutuhkan modal untu memasuki musim tanam rendeng yang sebentar lagi tiba,” harapnya. (vid)

Sumber: