Awas DBD di Musim Pancaroba
PENENGAHAN – Prakiraan cuaca menyebut awal musim hujan akan berlangsung sampai pertengahan Desember mendatang. Artinya, perubahan cuaca panas ke hujan ini masuk dalam musim pancaroba. Pergantian musim tersebut menyebabkan perubahan suhu dan kelembapan udara yang cukup ekstrem. Jika kondisi badan sedang tidak bugar, seseorang cenderung berisiko terkena penyakit, baik akibta infeksi virus, bakteri, maupun jamur. Pasalnya, kondisi-kondisi tersebut dapat menyebabkan beberapa penyakit yang sering kali dialami saat masa pancaroba. Seperti flu, ISPA, alergi, diare, dan yang paling menakutkan yaitu DBD. Kepala UPT PRI Penengahan, Syaiful Anwar, S.Km mengatakan musim pancaroba memang rentang menyerang sistem kekebalan tubuh. Kondisi itulah yang menyebabkan seseorang rentang terserang penyakit-penyakit tersebut. “Ya, tentunya kita antisipasi penyakit DBD,” katanya kepada Radar Lamsel, Minggu (17/11/2019). UPT PRI Penengahan, lanjut Syaiful, mengingatkan masyarakat akan bahaya penyakit demam berdarah dengue (DBD). Masyarakat harus bisa mengantisipasi penyakit ini sedini mungkin dengan cara membersihkan lingkungan rumah dari sampah, dan tempat yang bisa menampung air hujan. “Mulai dari sekarang bersih-bersih lingkungan rumah, selokan. Jangan sisakan barang-barang yang dapat menampung air hujan karena akan menjadi tempat perkembang biakan nyamuk aedes aegypti. Bersihkan tempat-tempatnya,” katanya. Diberitakan sebelumnya, masyarakat Kecamatan Penengahan diminta menjaga kesehatan. Pasalnya, cuaca panas yang tengah berlangsung rentan menimbulkan penyakit. UPT PRI Penengahan mencatat setidaknya 3 penyakit yang kerap muncul saat cuaca panas berlangsung. Yaitu batuk, pilek, dan ISPA (infeksi saluran pernapasan atas). Agar terhindar dari serangan penyakit tersebut, masyarakat harus lebih memperhatikan pola makan dan minum secara teratur. Langkah ini dilakukan agar tubuh tetap bugar sehingga kesehatan selalu terjaga. Khusus bagi masyarakat yang sering beraktivitas di luar, pihak puskesmas menyarankan agar memperbanyak konsumsi air putih. Meski demikian, puskesmas kebanggaan masyarakat Kecamatan Penengahan ini tak bisa memprediksi seberapa besar kemungkinan masyarakat terserang 3 penyakit tersebut. Sebab, baik pilek, batuk, dan ISPA merupakan penyakit yang terkait dengan iklim. Syaiful menegaskan masyarakat bisa terhindar dari ketiga penyakit itu jika mampu menjaga daya tahan tubuh masing-maisng individu. “Artinya, semakin lemah daya tahan tubuh, maka akan semakin rentan terkena. Begitu pula sebaliknya, semakin kuat daya tahan tubuhnya, maka akan semakin bagus juga untuk kesehatannya,” katanya. (rnd)
Sumber: