Oknum Guru Larang Wartawan Ambil Foto Sekolah Rusak
Reporter:
Redaksi|
Editor:
Redaksi|
Selasa 19-11-2019,10:51 WIB
GEDONGTATAAN - Sejak diberitakanya beberapa sekolah dasar di Kabupaten Pesawaran dengan kondisi fasilitas pendidikan yang memprihatinkan dan tidak layak untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), kepala sekolah dan dewan guru di kabupaten itu seperti ketakutan dengan media.
Terlebih jika media tersebut ingin mempublikasikan kondisi sarana dan prasana sekolah yang rusak tersebut.
Seperti ketika wartawan media ini mendatangi SDN 11 Way Khilau, Kabupaten Pesawaran. Dimana saat wartawan hendak mengambil dokumentasi terkait kerusakan gedung sekolah, guru di sekolah tersebut nampak ketakutan dan melarang media ini untuk meliputnya.
\"Bapak kalau mau ngambil foto tolong koordinasi dulu sama kita. Jangan main ambil aja. Karena kalau kami tidak mengizinkan ya tidak boleh diambil (foto, red),\" ujar salah seorang guru di sekolah itu yang nampak emosi saat wartawan ini mengambil foto kondisi sekolah ini.
Dia mengatakan bahwa jika ingin mempublikasikan kondisi sarana dan prasarana sekolah, maka pihak media harus berkoordinasi dengan kepala sekolah dan Korcam.
Padahal media ini hanya ingin mempublikasikan sarana dan prasaran sekolah yang mengalami kerusakan dan tak layak untuk kegiatan belajar dan mengajar.
\"Kami hanya ingin membantu saja bu. Biar kerusakan sekolah ini dapat perhatian pemerintah. Sehingga sarana dan prasarana sekolah dapat lebih baik dan bermutu,\" terang wartawan media ini menjelaskan kepada guru sekolah yang melarang sekolahnya untuk dipublikasikan.
Sementara, Ketua DPRD Pesawaran M. Nasir mengecam keras oknum guru di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Way Khilau yang diduga berupaya menghalangi jurnalis dalam menjalankan tugasnya.
Pernyataan tegas yang disampaikan ketua DPRD Pesawaran itu bukan tidak mendasar. Pasalnya, upaya menghalangi tugas wartawan tersebut dialami wartawan Radar Pesawaran saat mengambil gambar salah satu gedung sekolah dasar di Kecamatan Way Khilau beberapa waktu lalu.
\"Ya gak boleh, karena itu hak publik yang dimediasi teman-teman wartawan. Harapan kita, dapat dibuka seluas luasnya informasi tentang kondisi sekolah, baik gedung dan kegiatan belajar mengajar,\" ungkap M.Nasir saat dikonfirmasi pada Senin (18/11).
Atas kejadian itu, politisi PDI Perjuangan Pesawaran mengaku prihatin dengan kondisi yang dialami wartawan tersebut. Untuk itu dirinya mengimbau berbagai pihak termasuk guru dan kepala sekolah agar bisa memberikan informasi yang sebenarnya.
\"Saya kira prihatin ya dengan kondisi seperti ini. Saya imbau agar semua pihak termasuk guru dan kepala sekolah memberikan informasi yang sebenarnya, dalam rangka memperbaiki kabupaten ini, jangan menutup-nutupi.Tinggal bagaimana solusinya, kalau memang banyak kekurangan di pembangunan, itu yang harus menjadi perhatian kita dan pemerintah,\" tandasnya.
Diketahui, dari informasi yang berhasil dihimpun, SDN 11 Way Khilau yang berdiri sejak tahun 1984 mengalami kerusakan yang cukup berat. Yakni, plavon sekolah rusak dan nyaris ambruk. Kemudian lantai ubin banyak yang lepas. Lalu, meja dan kursi yang digunakan siswa untuk belajar sudah rapuh dan banyak yang patah, sehingga kurang layak untuk digunakan kegiatan belajar dan mengajar. (Jko/Esn)
Sumber: