RSUD BNH Tunggu Kebijakan Plt. Bupati Lamsel
JATI AGUNG - Kecamatan Jati Agung dikenal sebagai letak berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandar Negara Husada (BNH) di kawasan kotabaru Provinsi Lampung. Namun sejak beroperasi hingga saat ini rumah sakit tersebut berjalan apa adanya, bahkan jumlah pasien atau pengunjung tidak lebih dari lima orang setiap bulannya. Plt. Bupati Lamsel H Nanang Ermanto merasa perlu ikut andil dalam mengaktifkan RSUD milik Pemprov Lampung tersebut, apalagi Gubernur Lampung H Arinal Djunaidi berniat akan meneruskan proyek besar pemindahan ibukota tersebut. \"Jujur, saya baru sekali masuk sini (RSUD BNH\'red) dan suasananya menyehatkan, cocok memang untuk pasien memulihkan kondisi,\" ungkapnya saat meninjau RSUD BNH usai menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba lari 10 K, Minggu (24/11). Menurutnya, Pemkab Lamsel akan berupaya agar RSUD BNH tersebut bisa dimanfaatkan oleh warga Kabupaten Lamsel khususnya masyarakat jatiagung. \"Nanti akan kami bicarakan, bagaimana agar masyarakat jatiagung dirujuk kesini kalau sakit,\" tuturnya. Ia menilai, secara infrastruktur dan letak geografis tentu RSUD BNH memiliki nilai tersendiri ditambah dengan jarak yang tidak terlalu jauh dengan beberapa desa di Kecamatan Jati Agung seperti Gedung Agung, Gedung Harapan, Banjar Agung, Margomulyo, Margorejo, Sinar Rejeki, Purwotani serta Sidoharjo. \"Kebetulan lokasi kotabaru ini kan secara wilayah letaknya masuk dalam Kecamatan Jati Agung, kemudian disekitar RSUD juga terdapat banyak warga jati agung sendiri,\" kata suami Hj Winarni itu. Sementara itu, Direktur RSUD BNH dr. Johan liues mengaku sangat membutuhkan bantuan dari Pemkab Lamsel dalam hal kunjungan pasien. \"Kami berharap pak Bupati bisa membantu dengan kebijakan beliau nantinya,\" katanya. Disisi lain, Kepala UPT Puskesmas Karang Anyar Sudibyo menilai jika nanti kebijakan tersebut mengharuskan pasien dirujuk ke RSUD BNH tentu pihaknya tidak akan keberatan malah sebaliknya akan sangat terbantu. \"Apalagi memang beberapa desa yang menjadi wilayah kerja kami lebih dekat ke RSUD BNH ketimbang ke RS lainnya, seperti Desa Sinarrejeki, Sidoharjo, Karangrejo dan Purwotani,\" terangnya. Namun, sambung dia persoalan rujukan terkadang pertimbangannya bukanlah RSUD milik siapa dan dekat dengan Faskes mana tetapi lebih kepada persyaratan RSUD itu sendiri. \"Saya tadi lupa tanya, apakah RSUD BNH sudah bekerjasama dengan BPJS atau belum, kalau sudah kerjasama maka akan sangat mudah prosesnya,\" pungkas dia. Sebelumnya, Plt. Bupati Lamsel H Nanang Ermanto bergotong royong di Desa Rulung Raya dan Rulung Sari.Menurut Nanang, seluruh camat dan kades yang ada di Kabupaten Lamsel wajib merutinkan budaya gotong royong tersebut. \"Saya minta gotong royong ini menjadi tradisi kembali, jangan sampai hilang ditelan zaman,\" ungkapnya kepada Radar Lamsel, Jumat (22/11) pekan lalu. Disampaikannya, Pemkab Lamsel meminta agar masyarakat tidak alergi dengan gotong royong atau kerja bakti khususnya masyarakat Kecamatan Natar yang berada didekat Kota Bandar Lampung. \"Tidak hanya dikawasan yang masih desa, tetapi yang dekat dengan kota juga harus diaktifkan gotong royongnya,\" tuturnya. Ia meminta secara khusus agar kades-kades yang didesanya terdapat perumahan agar mengajak warganya untuk membudayakan gotong royong. \"Seluruh warga perumahan diajak untuk gotong royong, jangan sampai budaya ini hilang di Kecamatan Natar,\" katanya. Selain gotong royong, Nanang juga membagikan bantuan berupa tong sampah kepada Pemdes Rulung Sari serta turut meresmikan jalan rabat beton milik Desa Rulung Raya yang dikerjakan via Dana Desa 2019. (Kms)
Sumber: