Sisir Lautan Nihil, Basarnas Setop Pencarian
Keluarga Nelayan Hilang, Lapang Dada
RAJABASA – Operasi Gabungan Pos SAR Lampung Selatan resmi menghentikan pencarian Masroni. Nelayan asal Desa Waymuli, Kecamatan Rajabasa, yang tenggelam sejak sepekan lalu. Pencarian ini dihentikan sesuai dengan SOP Basarnas. Apabila hingga hari ketujuh belum juga ditemukan, maka pencarian harus dihentikan. Meski demikian, Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Lampung berdasarkan SOP Pelaksanaan Ops SAR tetap memasang mata dan telinga. Operasi ini akan berjalan melalui pemantauan dan mendengar informasi dari semua pihak jika kemduian hari menemukan Masroni. “Jadi kami laksanakan evaluasi dan mediasi dengan pihak keluarga. Alhamdulillah mereka menerima dengan lapang dada,” kata Humas Basarnas Lampung, Deni Kurniawan, saat dihubungi Radar Lamsel, Kamis (28/11/2019). Kepala Pos SAR Lampung Selatan, Feriansyah, mengamini jika proses pencarian Masroni tidak efektif lagi. Karena dari hasil penelusuran yang dilakukan selama sepekan di beberapa wilayah perairan tak memberi tanda-tanda. Namun Feri menegaskan pihaknya siap membantu jika ada titik terang mengenai kebaradaan Masroni. “Kami sudah coba penyelaman, namun terkendala dengan arus yang sangat kuat di sekitar lokasi kejadian. Walaupun operasi gabungan sudah berakhir pada hari ini, kami masih tetap akan melakukan pemantauan,” katanya. Diberitakan sebelumnya, mulai Minggu (24/11/2019), Basarnas Lampung memeprluas wilayah pencarian ke search area 1, 2, 3, 4, dan 5. Penyisiran search area 1 dimulai dari lokasi kejadian sampai Pulau Sebuku, armada yang dikerahkan menysir wilayah ini yaitu RIB 02 LPG. Penyisiran search area 2 dimulai dari Pulau Sebuku sampai Pulau Siuntjal dengan menggunakan 3 unit perahu nelayan. Selanjutnya penyisiran seacrh area 3 di bibir pantai Waymuli ke arah Kalianda menggunakan 1 unit perahu nelayan. Penyisiran seacrh area 4 dimulai dari bibir pantai Kalianda dengan 1 unit perahu nelayan. Terakhir penyisiran search area 5 dari bibir pantai Kalianda sampai Desa Tarahan, Kecamatan Katibung dengan menggunakan 3 unit perahu nelayan. “Iya diperluas ke arah utara,” kata Humas Basarnas Lampung, Deni, saat dihubungi Radar Lamsel. Deni menyebut jika perhitungan arus dan gelombang air laut mengarah ke lokasi-lokasi itu. Jika pencarian masih nihil, tak menutup kemungkinan Basarnas bakal meng-update wilayah pencariannya. Jika sudah 7 hari pencarian masih tak membuahkan hasil, Basarnas terpaksa menghentikannya. “Sesuai SOP pencarian,” katanya. (rnd)Sumber: