Kualitas Beras BPNT Diragukan
SRAGI – Kualitas beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang disuplay Badan Urusan Logistik (Bulog) diragukan oleh sejumlah kepala desa di Kecamatan Sragi. Hal ini disebabkan karena kualitas beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT yang disuplay oleh Bulog sejak dua bulan terahir memiliki kualitas yang kurang bagus. Selain kondisi beras yang pecah, dan memiliki rasa yang kurang enak. Salah satu yang meragukan kualitas beras BPNT tersebut yaitu Kepala Desa Kuala Sekampung Budi Warkoyo. Ia mengatakan, semenjak beras bantuan BPNT di suplay Bulog selama dua bulan terahir. Banyak KPM di desa yang mengeluhkan kualitas beras yang kurang bagus. “Terutama pada periode November, KPM banyak yang mengadu kalau beras yang di suplay oleh Bulog kurang berkulitas,” kata Budi kepada Radar Lamsel saat ditemui di kantornya Jumat (29/11). Budi menerangkan, beras yang disuplai oleh Bulog memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan beras yang disuplai oleh pabrik beras lokal. Karena selain kondisi yang pecah, beras yang disuplai oleh Bulug juga memiliki rasa yang kurang enak. “Bagus beras dari desa ini, Mas. Selain kondisi beras banyak yang tidak utuh, yang dikeluhkan KPM juga soal rasa yang kurang enak,” terangnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Desa Baktirasa, Iis Wahyudi. Ia mengungkapkan, selain pecah dan memiliki rasa yang kurang enak, beras yang disuplay oleh Bulog juga membutuhkan air pada saat dimasak. “Di Baktirasa juga ada keluhan dari KPM. Kualitas beras dari tidak lebih bagus dari beras yang disuplay oleh pabrik lokal. Pada saat dimasak harus membutuhkan air yang lebih banyak, dan rasanya juga kurang enak,” ucapnya. Sementara itu Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) Sragi Asep Debi menerangkan hingga saat ini sudah terdapat tujuh wardes yang sudah meberikan pelayanan pencairan BPNT dan mendapat suplai beras dari Bulog. Tujuh wardes tersebut yaitu, Desa Kedaung, Kuala Sekampung, Bandaragung, Sumbesari, Margajasa, Sukapura, dan Desa Mandala Sari. Dimana beras yang disuplay oleh Bulog dengan kualitas medium. “Untuk desa yang wardes belem memberikan pelayanan, masih menumpang ke desa lain. Kami juga belum mendengar aduan KPM, namun jika sudah ada aduan dari kepala desa akan kami sampaikan kepada pihak Bulog,” paparnya. (vid)
Sumber: