Akademisi Kompak Dukung DOB

Akademisi Kompak Dukung DOB

KALIANDA – Tiga tokoh akademisi yang ada di Kabupaten Lampung Selatan memberikan tanggapan yang beragam soal wacana pemekaran daerah otonomi baru (DOB) Lampung Selatan. Namun, secara garis besar unsur pimpinan di tiga Sekolah Tinggi di Kabupaten Khagom Mufakat ini mendukung pemekaran wilayah tersebut.           Seperti disampaikan Ketua STAI Yayasan Pembangunan Yakub Yuhira. Menurutnya, pemekaran layak dilakukan jika sepenuhnya untuk kemajuan daerah. Terlebih, daerah wilayah barat yang ingin dimekarkan dirasa tidak memberikan manfaat bagi wilayah induk yang selama ini menjadi pusat pemerintahan.           “Ya, jika ini memang benar untuk kemajuan daerah induk kami siap dukung. Asalkan semua serius untuk saling bergandeng tangan membesarkan daerah ini. Apalagi, wilayah barat juga kurang memberikan peranan bagi daerah pusat pemerintahan,” ungkap Yakub kepada Radar Lamsel, Minggu (1/12) kemarin.           Tanggapan yang disampaikannya itu bukan tanpa alasan. Barometer yang dia pakai untuk membuktikan statment nya adalah keberadaan Bandara Raden Intan yang dianggap tidak memberikan kontribusi bagi wilayah Lampung Selata.           Selain itu, barometer terkecil adalah dari lingkup sekolah yang dia pimpin. Karena, masyarakat di wilayah Barat tidak banyak yang mengetahui kondisi di wilayah h pusat pemerintahan yang menjadi ibu kota kabupaten tempat mereka tinggal.           “Mahasiswa di kampus saya Cuma ada dari 11 kecamatan wilayah Timur saja. Mereka banyak yang tidak mengetahui ada berapa sekolah tinggi yang ada di kabupaten mereka. Hal kecil ini saja menunjukan bahwa mereka tidak tahu dan tidak peduli akan daerah mereka sendiri. Jadi, mana mungkin mereka memikirkan kemajuan daerah,” imbuhnya.           Lebih lanjut dia mengatakan, dua hal yang menjadi dasar pokok pemekaran daerah adalah di sisi SDM dan SDA. Dia menilai, perlu adanya sebuah pusat perekonomian di wilayah kabupaten induk. Hal ini dilakukan agar perekonomian bisa berputar secara maksimal demi kemajuan daerah.           “Saya punya kliping dari pemberitaan di koran beberapa tahun lalu. Penghasilan pegawai di Lampung Selatan per tahun ini mencapai Rp12 Miliar kala itu. Tapi, yang berputar di Lamsel hanya Rp2 Miliar. Bagaimana daerah bisa maju. Semuanya dibuang di Kota Bandar Lampung. Ini yang perlu kita perhatikan bersama,” tutupnya.           Sementara itu, Ketua STIH Muhammadiyah Kalianda Subagio, SH, MH juga sangat mendukung dengan rencana pemekaran wilayah tersebut. Namun, yang harus dicermati ialah berdasarkan pengalaman pemekaran daerah sebelumnya.           “Kabupaten kita ini sudah pernah melakukan pemekaran. Yang ada, kita tertinggal dari wilayah baru yang kita mekarkan. Ini menjadi poin penting untuk sama-sama kita cermati. Apa yang membuat kita ketinggalan dengan daerah yang sudah kita lepas,” ungkap Subagio.           Dia mengajak, semua pihak bisa bergandeng tangan bersama demi terciptanya kesejahteraan masyarakat setelah adanya pemekaran tersebut. Mulai dari kesejahteraan dibidang pendidikan, kemasyarakatan serta kesehatan secara merata.           “Dari sisi pemerintahan nya bisa serius merencanakan program-program untuk masyarakat. Begitu juga masyarakatnya harus siap dengan adanya pembangunan-pembangunan atau kedatangan orang asing disektor investasi maupun wisatawan. Dengan begitu, daerah kita tidak akan tertinggal dengan wilayah lain,” imbuhnya.           Senada dikatakan Dosen STIE Muhammadiyah Kalianda Zulfahmi Sengaji. Dia berharap, rencana pemekaran ini bukan hanya dimanfaatkan untuk kepentingan politik. Melainkan, sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat banyak serta kemajuan daerah.           “Yang jadi masalah itu, rakyat yang jadi korban karena sebuah kepentingan segelintir orang dengan adanya pemekaran daerah ini.  Okelah ini menjadi kepentingan segelintir oknum. Tetapi, harus digarap dengan serus dan jangan sampai  mengorbankan masyarakat,” ungkap Zulfahmi.           Dia menilai, dengan semakin kecilnya luas wilayah akan lebih mudah dalam mengendalikan wilayah tersebut. Dengan begitu, kemajuan daerah juga bisa lebih mudah dan pembangunan akan lebih dirasakan oleh seluruh masyarakat.           “Ya bagus menurut saya. Karena, lebih banyak pembangunan dengan sedikit wilayah ini. Rentang kendali masyarakat juga lebih mudah. Harapan kita, pemerkaran ini benar-benar membawa kemajuan daerah,” pungkasnya. (idh)

Sumber: