Gandeng Pihak Ketiga, Dongkrak Harga Ikan Air Tawar

Gandeng Pihak Ketiga, Dongkrak Harga Ikan Air Tawar

PALAS – Rendahnya harga jual hasil produksi budidaya ikan patin hingga saat masih menjadi keluhan kelompok budidaya ikan (Pokdakan) air tawar di Kecamatan Palas. Meski potensi keberhasilan budidaya ikan patin cukup tinggi, namun pokdakan masih cenderung mendapatkan keuntungan yang kecil akibat rendahnya harga jual.           Rendahnya harga jual produksi budidaya ikan patin, mulai mendapat perhatian dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lampung Selatan. Upaya itu dilakukan dengan bekerjasama dengan perusahaan yang mampu membeli hasil produksi diatas Break Even Point (BEP), yaitu Rp 12.600 per kilo gram.           Kepala Bidang Budidaya Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan Lampung Selatan Entin Sumartini mengamini,bahwa harga jual hasil produksi ikan patin dinilai masih rendah. Dimana harga saat ini dikisaran Rp 10.000 – Rp 12.000.           “Iya memang saat ini harga hasil produksi ikan patin masih rendah dikisaran Rp 10.000 – Rp 12. 000 per kilogramnya. Kalaupun ada diatas itu namun membeli dengan jumlah kecil,” ujar Entin Sumartini kepada Radar Lamsel, saat menghadiri panen raya ikan patin Pokdakan Mina Mulya Jaya, Desa Suka Mulya, Selasa (3/12).           Entin mengakui, angka keberhasilan budidaya ikan patin di Kecamatan Palas memang cukup tinggi. Hal itu dibuktikan  oleh Gapoktan Mina Mulya Jaya yang berhasil membudidayakan 5.000 ikan patin dari bantuan dinas perikanan  dengan berat rata-rata 600 gram per ekor.           Namun jika harga jual hasil produksi masih dibawah BEP yaitu, Rp 12.600 per kilo gram, gapoktan riskan untuk mendapatkan keuntungan.           “Kalau keberhasilan cukup tinggi, dari 5.000 benih batuan yang dikembangkan selam lima bulan rata-rata per ekor beratnya mencapai 600 gram. Sama seperti Pokdakan Sumber Mina Asih, Desa Bumiasih juga mampu mengasilkan hasil produksi 2 ton. Tetapi harga jual yang masih dibawah BEP ini mebuat gapoktan sulit mendapat keutungan,” terangnya.           Entin melanjutkan, saat ini Dinas Kelautan dan Perikanan sudah membentuk kerjasama dengan perusahaan yang menawarkan harga jual diatas BEP hasil produksi ikan patin. Kerja sama tersebut mulai dijajaki di Desa Sukaraja.           “Saat ini Dinas Perikanan juga memulai bekerjasama dengan CV atau perusahaan sejenis koperasi perikanan yang menawarkan harga beli diatas BEP atau harga bisaya produksi,”  ucapnya.           Dalam kesempatan tersebut, Entin juga mengaharapkan pemerintah kecamatan, pemerintah desa, serta penyuluh perikanan dapat meningkatkan senergi dalam menjadikan Kecamatan Palas sebagai lumbung ikan air tawar.           “Harapan kami harus ada sinergi antara gapoktan, penyuluh dan pemerintah. Tidak hanya mengembangkan produksinya saja, namun dari hulu hingga hilir. Mulai dari produksi hingga pemasaran untuk meningkatkan harga jual,” harapnya. (vid)

Sumber: