Sayuran Organik KWT Sasar Mall
KALIANDA – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Lampung Selatan tengah konsentrasi membina Kelompok Wanita Tani (KWT) dibidang pertanian organik. Sebab, saat ini terdapat berbagai jenis sayuran organik hasil produksi kaum hawa asal Kabupaten Khagom Mufakat telah masuk ke pasar modern (mall’red). Bentuk dukungan yang diberikan pemerintah lewat OPD yang bersangkutan yakni memberikan pelatihan pertanian organik dengan menggandeng pihak ketiga. Tujuannya tidak lain guna membentuk petani yang mandiri dan tangguh. Kepala Bidang Mutu dan Keamanan Pangan DKP Lamsel Hilmiyati mengungkapkan, saat ini pihaknya bekerjasama dengan produsen sayuran ternama Wonder Farm dan Aliansi Organis Indonesia yang berpusat di Bogor menggelar pelatihan petani organik di Desa Way Gelam, Kecamatan Candipuro selama tiga hari kedepan. Pelatihan yang diikuti kalangan ibu rumah tangga ini dimaksudkan untuk menambah wawasan mereka yang tergabung dalam KWT dalam bertani organik. Sehingga, dari hasil pertanian organik yang ditanam bisa membuahkan hasil yang dijual ke pasaran. “Karena, saat ini minat masyarakat khususnya kaum ibu-ibu yang tergabung dalam KWT terhadap pertanian organik mulai meningkat. Antusiasme ini dipicu oleh keinginan mereka untuk menyajikan pangan yang sehat dalam keluarga. Selain itu bisa menambah penghasilan keluarga dari hasil yang mereka tanam,” ungkap Hilmiyati kepada Radar Lamsel dikantornya, Rabu (18/12) kemarin. Dia menambahkan, selama ini Wonder Farm telah membina beberapa KWT untuk menanam sayuran organik. Produknya pun sejak tahun 2014 silam sudah dijual di pasar modern seperti Trans Mart dan Candra. “Jadi kalau kita mampir ke gerai sayuran, kita akan temukan sayuran menggunakan kemasan dengan logo wonder farm. Itu adalah produk petani kita dari KWT Lampung Selatan,” imbuhnya. Dia menjelaskan, jenis sayuran yang dijual KWT asal Lamsel itu antara lain adalah Beras Mentik Susu, Beras Hitam, aneka bayam, pakchoy, caisim, kucai, daun singkong, daun gingseng, daun kenikir, kubis, kacang panjang, terong ungu, papaya, rampai, kangkung, daun bawang, daun seledri dan lain-lain. Sayur tersebut, rata-rata ditanam dipekarangan rumah, baik menggunakan polybag atau lahan biasa. “Pola tanam sudah diatur sedemikian rupa sesuai dengan kalender tanam. Karena petani harus memperhatikan kualitas, kuantitas dan kontinuitas pasokan. Sehingga, sayur selalu ada setiap saat. Hal ini berkat bimbingan dari Wonder Farm, sebagai mitra yang memasarkan hasil pertanian organic tersebut ke Pasar Modern,” terangnya. Dia berharap, para peserta pelatihan pertanian organik yang berjumlah 50 orang dari KWT Mekar Lestari, Sumber Rejeki dan Mawar Bodas Desa Trans Tanjungan Kecamatan Katibung serta KWT Srikandi dari Desa Way Gelam Kecamatan Candipuro mampu memanfaatkan kegiatan tersebut dengan baik. Sehingga, mampu menirukan jejak KWT dari wilayah kecamatan lain yang sudah menjadi binaan perusahaan tersebut. “Maka dari itu, DKP tidak bosan-bosan untuk memberikan dukungan dan semangat menimba ilmu kepada para KWT. Dalam pelatihan itu, Aliansi Organis Indonesia memberikan materi terkait budidaya, pengendalian OPT, Internal Control System, serta memfasilitasi dan mendampingi kelompok organic hingga memperoleh Sertifikasi Organik,” pungkasnya. (idh)
Sumber: