Infrastruktur Agrowisata Ditarget Rampung 2020

Infrastruktur Agrowisata Ditarget Rampung 2020

KALIANDA – Pembangunan agrowisata di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan yang digagas Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan sepertinya bukan main-main. Pasalnya, kegiatan tersebut telah masuk Rencana Pembangunan Jarak Menengah Daerah (RPJMD) sesuai misi ketiga yakni pembangunan memperkuat ekonomi kerakyatan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Lamsel bahkan menargetkan, pembangunan infrastruktur untuk menunjang kawasan agrowisata itu ditarget rampung pada tahun 2020. Sementara, destinasi wisata baru ini ditarget bisa selesai paling lama tiga tahun kedepan. Kepala Bidang Ekonomi BAPPEDA Lamsel Mahat Santoso mendampingi Kepala BAPPEDA Wahidin Amin mengatakan, target pembangunan selama tiga tahun kedepan merupakan perencanaan secara makro. Hal ini, bahkan bisa lebih cepat jika OPD yang terkait cekatan dan tanggap mnjual rencana pembangunan agrowisata itu. “Kalau hanya mengandalkan anggaran daerah maka dibutuhkan waktu selama 3 tahun seperti perencanaan yang disusun. Tetapi, OPD bisa menyengget anggaran dari pusat. Misalnya, apa saja yang bisa menunjang agrowisata segera disonding. Yah, ini bisa jadi jualan mereka. Bahkan, termasuk mencari CSR dari pihak swasta,” ungkap Mahat kepada Radar Lamsel dikantornya, Kamis (18/12) kemarin. Dia menjelaskan, pada tahun anggaran (TA) 2020 sejumlah OPD yang terlibat tengah fokus melakukan pembangunan di bidang infrastruktur di kawasan agrowisata. Hal ini tentu sangat sejalan dengan perencanaan yang dituangkan ke dalam RPJMD mewujudkan misi ketiga Plt Bupati Lamsel H. Nanang Ermanto. “Misalnya DPUPR ada kegiatan pembuatan embung dilokasi itu. Lalu Dinas Pariwisata juga ada kegiatan pembangunan menara atau tower wisata disana. Sama halnya dengan DTPHP juga ada berbagai kegiatan di tahun anggaran 2020. Jadi bisa kita katakan untuk infrastruktur agrowisata bisa selesai tahun depan,” terangnya. Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya sangat sependapat dengan apa yang disampaikan akademisi UNILA Prof. Wan Abbas terkait agrowisata. Rencananya, edukasi dan wisata menjadi konsep besar dalam destinasi wisata tersebut. “Kalau agrowisata kita sama saja dengan daerah lain yang lebih dulu untuk apa. Pasti tidak akan memiliki daya tarik. Kita harus buat sesuatu yang berbeda supaya wisatawan itu ingin kembali lagi meskipun sudah berkali-kali datang,” pungkasnya. (idh)

Sumber: