Dorong Peternak Ciptakan Pakan Alternatif

Dorong Peternak Ciptakan Pakan Alternatif

PALAS – Pemerintah Desa Pulau Jaya, Kecamatan Palas terus berupaya mendorong peternak sapi dalam memanfaatkan potensi limbah jerami untuk diolah sebagai bahan pakan alternatif. Upaya mendorong perternak sapi berteknologi tepat guna ini, dibuktikan dengan diberikannya pelatihan pembuatan pakan ternak alternatif dengan memanfaatkan potensi limbah jerami, Kamis (19/12). Kepala Desa Pulau Jaya Roliyah mengatakan, hingga saat ini Desa Pulau Jaya memiliki 54 peternak dengan jumlah hewan ternak sapi mencapai sekitar 200 ekor. Namun pola berternak yang dilakukan masih terbilang tradisional, belum menyentuh teknolgi tepat guna. “Kita akui Desa Pulau Jaya pelaku ternak sapinya cukup tinggi. Namun polanya masih tradisional, dan itu yang akan kita benahi melalui pelatihan teknologi tepat guna pembuatan pakan ternak alternatif ini. Sementara potensi limbah jerami sangat tinggi, namun belum bisa dimanfaatkan,” kata Roliya kepada Radar Lamsel di sela pelatihan tersebut. Roliyah menerangkan, pola tradisional yang masih berpaku pada pakan rumput ini tentu saja memiliki kelemahan. Terutama pada saat musim kemarau pelaku ternak kesulitan untuk mendapatkan pakan rumput. Dalam pelatihan yang diikuti oleh 25 peternak sapi itu, para pelaku ternak sapi mendapatkan materi serta praktik cara pembuatan pakan ternak alternatifyang diberikan langsung oleh Kepala Seksi Pakan Ternak, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung Lampung Selatan, Toyib Setiadi. “Harapan kami dengan adanya terobosan teknolgi tepat guna ini, potensi limbah jerami bisa dimanfaatkan menjadi pakan. Sehingga tidak ada lagi kesulitan pakan pada saat musim kemarau, dan tentunya mendorong para peternak menjadi lebih maju,” harapnya. Toyib Setiadi mengatakan, dalam pelatihan tersebut para peternak tidak hanya mendapatkan pelatihan pembuatan pakan ternak molase yang berbahan limbah jerami. Namun juga cara pembuatan pakan silase berbahan dari rerumputan yang memiliki keungulan lebih tahan lama. “Tidak hanya mengolah limbah jerami saja, kami juga mengajarkan cara pembuatan silase agar pakan bisa disimpan lebih lama. Harapan kami upaya ini dapat memeberikan kemajuan para peternak sapi tradisional menjadi peternak modern,” ujarnya. Sementara itu, Sekrestaris Desa Pulau Jaya Supiyanto mejelaskan kegiatan yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahap ketiga itu. Pihaknya tidak hanya memberikan pelatihan namun juga memberikan bantan satu unit coper atau alat pemotong rumput. “Tidak hanya memberikan pelatihan, namun kami juga memberikan satu unit coper. Upaya ini juga akan kami kuatkan agar pemanfaatan limbah jerami sebagai pakan lebih maskimal” pungkasnya. (vid) \"\" \"\" \"\" \"\"

Sumber: