Kisah Inspiratif H. I Made Gelgel, Mengolah Santigi Liar Menjadi Bernilai
KETAPANG – Aktivitas yang dilakukan H. I Made Gelgel (60) boleh dibilang inspiratif. Sebab, ia dapat mengolah bahan yang tak bernilai menjadi bernilai ekonomis. Bahkan, ia mampu membuat bahan itu menjadi barang yang bernilai puluhan juta rupiah. Ya, I Made Gelgel mengubah pohon stigi atau santigi liar menjadi pohon bonsai yang memiliki seni tinggi. Menariknya warga Desa Ketapang, Kecamatan Ketapang ini mendapatkan bibit-bibit bonsai itu dari aktivitas pembongkaran proyek tambak udang yang berada di Desa Ruguk, Kecamatan Ketapang. Dia telah menekuni kegiatan pembonsaian pohon yang bernama latin pemphis achicula itu sejak setahun terakhir. Kini setidaknya ia telah memiliki 30 jenis bonsai yang rata-rata merupakan bonsai pohon santigi. Kepada Radar Lamsel, I Made Gelgel blak-blakan soal aktivitasnya. Jiwa seninya merupakan hal yang paling mendorong dirinya untuk mengolah pohon-pohon santigi liar itu menjadi barang yang bernilai jual tinggi. Menurut dia, harga yang ditawarankan untuk bonsai pohon santigi yang paling mahal dari lapaknya sebesar Rp 25 Juta. “Lapak saya menjual paling tinggi Rp 25 Juta,” kata I Made Gelgel kepada Radar Lamsel, kemarin. Menurut dia, proses pembonsaian harus memiliki kesabaran. Memelihara bonsai kata dia, juga harus mengikuti pola hidup dari pohon yang akan dibonsai secara natural. “Tidak ada teknik khusus. Mengalir saja. Ya, disiram dua kali dalam sehari. Pagi dan sore,” ungkap dia. Untuk menjadikan bonsai pohon santigi yang indah, kata dia, juga harus penuh kesabaran dan ketelitian. Utamanya dalam melihat potensi calon batang yang akan tumbuh dari penanaman hingga pembentukan batang. Karakter pohon yang tegak, miring maupun menggantung harus diperlakukan berbeda. “Ibarat orang melukis perubahannya dinamis mengikuti karakter,” ungkap dia. Tanaman bonsai, tambah dia, merupakan perpaduan antara ilmu dan seni. Sebab, selain memiliki nilai seni, bonsai juga memiliki nilai ekonomi. “Bonsai juga ada kontesnya. Yang juara nilainya bisa mencapai Rp 2 Miliar,” ungkap dia. I Made Gelgel juga menambahkan kecintaan terhadap bonsai harus juga di iringi dengan kesadaran untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan. “Seni ini sesungguhnya tidak merusak. Harus bersinergi dengan alam,” pungkas dia. (Cw1)
Sumber: