Lengkapi Fasilitas Pendidikan Berazaskan Skala Prioritas
KALIANDA – Peningkatan mutu pendidikan dengan melengkapi berbagai fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) menjadi fokus utama Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lampung Selatan. Berbagai usulan yang masuk dari lingkungan sekolah bakal menjadi dasar pertimbangan dengan dilandasi azas skala prioritas. Hal ini disampaikan Plt. Kepala Disdik Lamsel Thomas Amirico didampingi Kepala Bidang (Kabid) Bina Program Dicky Yuricky, saat dimintai tanggapan terkait kurangnya berbagai fasilitas penunjang pendidikan pada SDN 2 Tejang Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Rabu (26/2) kemarin. Pihaknya berjanji, tidak akan tinggal diam dalam peningkatan mutu pendidikan yang menjadi kewajiban pokok pada OPD tersebut. Akan tetapi, keterbatasan anggaran memang menjadi salah satu kendala dalam pemenuhan berbagai fasilitas penunjang pendidikan. Namun begitu, berbagai usulan yang masih menjadi kekurangan di setiap lembaga pendidikan dibawah naungan Disdik bakal diperjuangkan semaksimal mungkin. Dengan mempertimbangkan skala prioritas sesuai dengan pagu anggaran yang ada. “Tidak kita pungkiri, fungsi laptop atau komputerisasi sangat diperlukan oleh setiap sekolah atau lembaga pendidikan. Karena, semua pelaporan operasional sekolah saat ini berbasis online. Kita tampung dan segera kita usulkan permintaan dari SDN 2 Tejang Pulau Sebesi. Mudah-mudahan ada post anggaran di APBD Perubahan,” ungkap Dicky saat ditemui dikantornya, kemarin. Selain itu, imbuhnya, upaya lain juga bakal dimaksimalkan dalam pemenuhan fasilitas penunjang pendidikan tersebut. Namun, dalam hal ini pihaknya tidak bisa memberikan kepastian waktu. “Kalau toh dalam waktu dekat ada bantuan-bantuan baik dari pusat atau CSR perusahaan, pasti akan kita prioritaskan. Karena kami sangat memahami betul fungsi laptop dalam operasional sekolah. Khususnya, dalam pelaporan administrasi Dapodik mereka,” imbuhnya. Disisi lain, Dicky juga meminta, setiap sekolah dapat melengkapi sistem pelaporan administrasi sekolah melalui aplikasi Dapodik. Sebab, hal ini menjadi dasar pemerintah pusat dalam menyikapi berbagai persoalan di dunia pendidikan. “Melalui aplikasi Dapodik, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bisa langsung mengetahui persoalan di masing-masing sekolah. Karena laporan ini langsung diterima oleh pusat secara online. Dapodik ini menjadi sistem pendataan yang digunakan untuk menjaring semua data terkait data kelembagaan dan kurikulum sekolah, data siswa, data guru dan karyawan, serta data sarana dan prasarana setiap sekolah di seluruh Indonesia bahkan hingga sekolah-sekolah Indonesia yang berada di luar negeri,” pungkasnya. Sebelumnya diberitakan, keberadaan SDN 2 Tejang Pulau Sebuku bisa dikatakan masih seumur jagung. Ya, sekolah tingkat dasar di wilayah kepulauan ini dibangun Pemkab Lampung Selatan untuk memudahkan warga sekitar yang berada di Dusun Segenom Desa Tejang Pulau Sebesi. Sejatinya, di kawasan kepulauan itu sudah berdiri SDN 1 yang lokasinya berada di pusat pemerintahan Desa Tejang Pulau Sebesi. Tetapi, Pemkab Lamsel menambah jumlah sekolah agar anak-anak yang tinggal di Dusun Sebuku bisa lebih dekat menuju ke sekolah lantaran jarak yang cukup jauh. Sekitar Bulan Juli Tahun 2018 SDN 2 Tejang Pulau Sebesi mulai beroperasi. Empat lokal kelas dari jumlah keseluruhan sebanyak enam lokal kelas telah diisi oleh siswa pindahan dari SDN 1 Tejang Pulau Sebesi. Ya, anak-anak yang pindah merupakan warga Dusun Segenom yang menjadi lokasi sekolah dasar tersebut. Selama dua tahun perjalannya bisa dikatakan operasional di sekolah tersebut lancar-lancar saja. Mungkin, karena lokasinya berada di kepulauan jadi jarang dan bahkan tidak pernah ter-ekspos oleh media. Padahal, sekolah tersebut sangat membutuhkan perhatian. Hal ini tidak lain demi meningkatnya mutu pendidikan menjadi lebih baik kedepannya. Perhatian dalam tanda kutip tidak lain adaah berupa sejumlah fasilitas penunjang yang masih sangat minim dan ala kadarnya. Salah satunya, adalah laptop atau komputer yang memiliki fungsi cukup krusial. Terlebih, saat ini eranya berada di zaman moderenisasi yang segala urusan pekerjaan berbasis internet. Ditambah lagi, minimnya tenaga pendidik (tendik) yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN). Sebab, disana hanya ada satu tendik berstatus ASN yang menjabat sebagai Plt. Kepala SDN 2 Tejang Pulau Sebesi. Sementara sembilan tendik lain merupakan guru honor yang hanya dibayar dengan nominal jauh dari kata cukup. Selain itu, ruang kelas yang tersedia juga masih kurang. Sebab, satu lokal kelasnya dipergunakan sebagai kantor guru dan administrasi sekolah. Sehingga, pihak sekolah memberlakukan kelas pararel khusus untuk kelas I dan II. Saat berbincang dengan Radar Lamsel, Plt. Kepala SDN 2 Tejang Pulau Sebesi Zakaria, S.Pd.I, tidak menampik banyaknya kekurangan disekolah yang dia pimpin. Namun, dia tidak pernah mengeluhkan atas kondisi yang dialaminya selama dua tahun terakhir. “Selagi masih ada niat untuk belajar, saya yakin semua bisa berjalan. Jadi, sementara ini kita gunakan berbagai solusi gimana sekolah ini bisa terus berjalan sebagaimana mestinya. Tetapi, jika ada bantuan kenapa tidak. Toh ini demi kepentingan pendidikan di wilayah Pulau Sebesi,” ungkap Zakaria di Pelabuhan Canti, Kecamatan Rajabasa, Selasa (25/2) kemarin. (idh)
Sumber: