Puskesmas Branti Deteksi 59 Kasus DBD
NATAR - Hingga akhir Februari 2020 lalu, Puskesmas Branti Raya telah menangani 59 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), tingginya kasus DBD itu terjadi di Desa Candimas dan Haduyang. Kepala UPT Puskesmas Branti Raya dr. Putra Kurniawan mengatakan tingginya kasus DBD di dua desa itu diduga karena banyaknya usaha rongsok di daerah tersebut. \"Memang kami identifikasi yang banyak terkena DBD itu dilingkungan usaha rongsok,\" ungkapnya kepada Radar Lamsel, Sabtu (29/2). Disampaikannya, meskipun demikian dari 59 kasus DBD itu semuanya sudah dinyatakan sembuh dan pulih. \"Alhamdulillah sudah sembuh dan tidak ada yang meninggal dunia,\" tuturnya. Pria yang karib disapa Iwan itu menambahkan, antisipasi kasus DBD itu telah dilakukan oleh pihaknya dengan berbagai cara salah satunya dengan melakukan Pembasmian Sarang Nyamuk (PSN). \"Semua bentuk antisipasi telah kami lakukan termasuk fogging juga,\" ujarnya. Meski demikian, langkah-langkah lainnya juga dilakukan pihaknya seperti menggalakkan Gerakan Serentak (Gertak) diseluruh dess mitra kerja. \"Termasuk upaya antisipasi DBD adalah Gertak, kita membersihkan lingkungan dan lain-lain,\" imbuhnya. Mantan Kepala Puskesmas Karang Anyar itu menjelaskan 2019 lalu pihaknya juga mendeteksi 40 kasus DBD lebih. \"Memang wilayah kami ini endemik DBD, salah satunya memang karena usaha rongsok itu,\" pungkasnya. (Kms)
Sumber: