SMAN 2 Kalianda Kembangkan Kesenian Kipas Maju

SMAN 2 Kalianda Kembangkan Kesenian Kipas Maju

KALIANDA - Pembuatan kerajinan tradisional mulai menggeliat. Tak hanya masyarakat umum, atau pelaku usaha saja. Sekarang sekolah juga ikut melestarikan kerajinan tradisional di lingkungannya. Contoh terbaru dilakukan SMAN 2 Kalianda, yang membuat kipas maju. Kipas ini merupakan cindera mata tradisional yang khas dari pengantin perempuan untuk diberikan kepada sahabat atau kerabatnya. Kepala SMAN 2 Kalianda, Darmiyati, M. Pd mengatakan sebagai lembaga pendidikan, sekolahnya harus ikut serta melestarikan kesenian tradisional yang ada di Kabupaten Lampung Selatan. Karena alasan itu, siswa-siswi SMAN 2 Kalianda dilatih supaya bisa mengembangkan kerajinan ini dalam bentuk kewirausahaan. Alasan dewan guru memilih kipas maju sebagai bahan kesenian dikembangkan karena budayanya. “Kami memilih kipas maju karena punya mengandung banyak arti. Lagi pula, kipas ini memiliki keunikan di gagang kipas yang berisi sagata (pantun bahasa Lampung),” katanya kepada Radar Lamsel, Rabu (4/3/2020). Selain itu, bahan untuk membuat kipas ini bisa ditemukan dengan mudah. Bahannya berasal dari bambu yang sudah dibentuk sedemikian rupa, kemudian dianyam. Tambahan sedikit untuk mempercantik kipas itu hanya perlu diberi sedikit warna, serta hiasan manik-manik yang ditempel di lempengan kipasnya. “Kipas yang kecil diberikan kepada sahabat perempuan. Sedangkan kipas yang ukurannya lebih besar diberikan kepada laki-laki. Kami lebih mempertahankan kekuatan budaya daerah lokal, bukan barangnya,” katanya. Meski telah membuat kerajinan kipas maju, Darmiyati mengatakan pihaknya belum berniat menjual. Sebab, sementara ini siswa-siswinya baru memasuki tahap pengembangan. Lagi pula, kerajinan tradisional kipas maju itu hanya dijadikan sebagai bahan produk mata pelajaran bidang kerajinan. “Ini karya seni siswa. Kalau untuk itu (dijual) belum. Sementara kita pajang dulu di ruang pamer. Tidak menutup kemungkinan suatu saat (dijual), karena mata pelajaran ini mengajak siswa mengembangkan bidang kerajinan budidaya rekayasa dan pengolahan,” katanya. (rnd)

Sumber: