Peran Disdik Perangi Stunting
PALAS – Penuntasan masalah stunting yang di wilayah Lampung Selatan tidak hannya menjadi tugas utama Dinas Kesehatan saja. Namun Dinas Pendidikan juga terus berupaya mengentaskan masalah stunting. Hal tersebut terlihat dari kegiatan sosialisasi 1.000 hari pertama kehidupan yang dilaksanakan di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Palas, Kamis (5/3). Sosialisasi tersebut utum memberikan pengetahuan pencegahan stunting kepada orang tua. Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Dinas Pendidikan Lampung Selatan, Ahmadin mengatakan, sosialisasi 1.000 hari pertama kehidupan itu difokuskan kepada orang tua yang memiliki anak di usia PAUD. “Sasaran sosialisasi 1.000 hari pertaman kehidupan yaitu pendidikan PAUD dan orang tua, khususnya di desa yang menjadi lokasi khusus (Lokus) stunting di Lampung Selatan, salah satunya di Desa Tanjungsari,” ujar Ahmadin memberikan keterangan kepada Radar Lamsel. Ahmadin menuturkan, sosialisasi tersebut untuk memberikan pemahaman tentang pencegahan stunting pada anak di usia dini dengan meningkatkan pola asuh yang baik dan sehat. Seperti memberikan makanan yang bergizi. “Dalam sosialisasi orang tua diberi pengetahuan bagai mana pola asuh yang baik. Serta memberikan makanan yang bergizi. Agar anak-anak yang berada di PAUD terhindar stunting,” jelasnya. Lebih lanjut Ahmadi menjelaskan, maraknya jajanan di lingkungan pendidikan PAUD ini juga harus mejadi perhatian tenaga didik dan orang tua. Sebab, sambung Ahmadin, makanan yang paling bagi anak yakni makanan yang diberikan oleh orang tua. “Jajanan yang dibeli anak-anak di lingkungan sekolah juga mesti diperhatikan orang tua dan guru, khawatir ada makanan yang mengandung zat berbahaya seperti pengawet,” sambungnya. Ahmadin menyebutkan, saat ini di Lampung Selatan terdapat 10 desa yang menjadi lokus Stunting diantaranya, Desa Sidoasri, Tanjungsari, Bandar Agung, Merak Belantung, Wonodadi, Tanjung Agung, Bandar Rejo, Mandah, Jati Baru, dan Desa Gedung Agung. “Sosialisasi ini akan kita laksanakan di 10 desa lokus stunting di Lampung Selatan. Harapannya dengan adanya pemahaman orang tua bisa menurunkan angka stunting di Lampung Selatan,” harapnya. Terpisah, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lampung Selan (Lamsel) juga menyambangi Desa Wonodadi, Kecamatan Tanjung sari mensosialisasikan pencegahan stunting. Kegiatan itu, berlangsung di Taman Kanak-kanak (TK) Dharma Wanita, dihadiri oleh Untung dari Disdik Lamsel, Camat Tanjung Sari Rahmat Hadi Wijaya dan diikuti oleh seluruh siwa dan Tenaga Pendidik (Tendik) di sekolah tersebut. Kepala Desa Wonodadi Suparman menjelaskan bahwa stunting merupakan gagalnya tumbuh dan berkembang anak dikarenakan faktor gizi yang tidak terpenuhi. Namun, terdapat tiga anak di Desa itu yang masih berada di garis kuning. \"Kalau garis kuning itu sepertinya masih standar. Untuk saat ini stunting di Desa kita sudah berkurang dari tahun sebelumnya karena kita sudah berupaya mengatasi,\" jelasnya kepada Radar Lamsel di Balai Desa Wonodadi usai sosialisasi stunting, Kamis (5/3). Dia mengatakan, Stunting dapat dicegah dengan memberi makanan yang bergizi pada anak. Selain itu, stunting juga dapat dicegah dengan melaksanakan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). \"Stunting itu disababkan oleh orang tua yang kurang memperhatikan pola asuh pada anaknya. Itu dapat dicegah dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat, seperti menerapkan sanitasi,\" ungkapnya. Usai sosialisasi stunting itu, Camat Tanjung Sari, Rahmat Hadi Wijaya membagikan susu dan makanan sosis kepada seluruh anak yang mengikuti sosialisasi itu. Menurutnya, melakukan penambahan gizi kepada anak sangatlah diperlukan. \"Ini kita lakukan supaya gizi pada anak terpenuhi. Kita juga sudah selalu berpesan kepada seluruh Kepala Desa untuk selalu memperhatikan gizi anak di desanya terutama pada usia nol hingga 1000 hari,\" imbuh Rahmat. (vid/CW1)
Sumber: