DTPHP Kendalikan Hama Wereng di Palas

DTPHP Kendalikan Hama Wereng di Palas

PALAS – Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Lampung Selatan kembali mengambil langkah mengantisipasi serangan hama pada tanaman di Lapung Seletan. Seperti  yang dilakukan di wilayah Kecamatan Palas, Sabtu (14/3) pekan kemarin. Dinas Tanaman Pangan Hortikulkura dan Perkebunan menggelar gerakan pengendalian (Gerdal) untuk mengantisipasi serangan hama wereng. Pengendalian hama wereng batang coklat (WBC) yang dilakukan di dua desa yaitu, Desa Tanjungjaya dan Desa Bali Agung itu dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Lampung Selatan, Bibit Purwanto. Bibit mengatakan, gerakan pengendalian serentak ini dilakukan untuk mengantisipasi serangan hama wereng yang mulai terjadi di wilayah Kecamatan Palas. “Setelah melakukan pengendalian hama belalang di Kecamatan Way Panji. Sekarang gerakan pengendalian dilaksanakan di Kecamatan Palas sebagai upaya mengantisipasi serangan hama wereng,” ujar Bibit memberikan keterangan kepada Radar Lamsel di sela kegiatan tersebut. Meski sebagian besar wilayah persawahan telah ditemukan poluasi hama wereng, sambung Bibit. Namun penyemprotan pestisida hanya dilakukan di Desa Tanjung Jaya dan Bali Agung lantaran sudah ada tanda-tanda serangan  hama wereng. “Berdasarakan petugas pengamat hama di dua desa ini memang sudah ancaman serangan. Maka segera kita lakukan pengendalian serentak bersama petani,” ujaranya. Sementara di desa lain petani tetap diharapkan untuk terus melakukan pengamatan populasi hama wereng. “Meski sudah kita lakukan pengendalian, harapan kami semua petani untuk terus melakukan pengamatan. Pengendalianya juga harus menggunakan pestisida sesuai anjuran,” harapnya. Sementara itu Petugas Pengendalian Organisme Penggaggu Tanaman (PPOT) Kecamatan Palas – Sragi Sumaryo menjelaskan, pengendalian hama wereng menggunakan jenis pestisida Applaud dan Fliptop. Sumaryo juga tidak menampik, tanaman padi di wilayah Palas juga rentan terserang hama wereng. Hal ini disebabkan usia tanamanpadi di Palas paling muda untuk di wilayah Lampung Selatan. “Di dua desa ini mamang sudah ada serangan namun masih dibawah ambang batas, belum ada kerusakan. Wilayah Palas ini memang rentan, penanaman paling terakhir sementara di daerah lain sudah  mau panen. Dikhawatirkan hama dapat pindah. Maka dari itu petani diharapkan terus melakukan pengamatan haman,” paparnya. (vid)

Sumber: