DBD di Natar Turun Jadi 36 Kasus

DBD di Natar Turun Jadi 36 Kasus

NATAR - Meski secara jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Natar menurun pada 2020 ini, namun tetap menjadi perhatian khusus. Kepala UPT Puskesmas Natar dr. Nessi Yunita mengatakan pada 2019 lalu kasus DBD di wilayah kerjanya mencapai 76 kasus, namun tahun 2020 hanya sekitar 36 kasus. \"Tahun ini menurun kasusnya ketimbang tahun lalu, tetapi kita tetap berupaya meminimalkan dampak dari DBD itu,\" ungkapnya kepada Radar Lamsel, Minggu (15/3). Menurutnya, kasus tertinggi terjadi di Desa Natar dengan jumlah pasien 11 orang, kemudian Desa Merakbatin 9 orang, Negara Ratu 9 orang dan Kalisari 5 orang. \"Ada lima desa yang menjadi wilayah kerja kami, hanya Desa Rejosari yang nihil kasus DBD,\" tuturnya. Dari 36 kasus tersebut tambah dia, semua telah mendapatkan penanganan dan telah dinyatakan sembuh. \"Semua sudah sembuh,\" tegasnya. Nessi menjelaskan, menyikapi hal itu pihaknya melakukan beberapa upaya salah satunya dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan fogging. \"Memang harus kita sadari bahwa fogging bukanlah solusi terbaik karena yang paling penting adalah PSN, tetapi jika warga meminta untuk fogging maka kami akan melakukannya,\" tuturnya. Kemudian sambung dia, permintaan fogging tidak bisa melihat dari satu sisi saja karena harus ada pengkajian terlebih dahulu terkait areal yang ingin di fogging. \"Jadi kami harus tahu dulu kondisi wilayahnya, kalau bisa kita bersih-bersih dulu,\" ucap dia. Dokter umum ini juga meminta agar masyarakat tidak terlalu panik sehingga mengandalkan fogging sebagai solusi jitu menangani DBD. \"Masyarakat harus paham, yang paling penting adalah kebersihan lingkungan dan tempat tinggal,\" ujarnya. (Kms)

Sumber: