KPHP Dalami Musabab Teror Babi Hutan
KALIANDA – KPHP Way Pisang tengah mencari info mengenai babi hutan yang menyerang seorang warga Desa Pematang, Kecamatan Kalianda. Info yang dicari instansi kehutanan ini seputar data, dan cerita dari kejadian itu. Sementara ini, KPHP Way Pisang masih memantau. Mereka memasang mata melalui kelompok tani hutan, dan pemerintah desa setempat. Karenanya, KPHP Way Pisang belum bisa membuat kesimpulan kenapa babi hutan itu bisa menyerang warga. Apakah habitat babi hutan itu diganggu manusia, atau sebaliknya. KPHP juga tidak bisa memberi alasan kenapa serangan hewan dengan nama latin sus scrofa mengarah ke pemukiman warga. “Belum bisa dipastikan, karena saksinya bilang (babi hutan) itu datangnya dari persawahan warga. Ini kasusnya sangat jarang terjadi, jadi perlu diselidiki dulu penyebabnya,” kata Iqbal, petugas KPHP Way Pisang saat dikonfirmasi Radar Lamsel, Minggu (15/3/2020). Di sisi lain, Kepala Desa Pematang, Edi Hamzah, menduga babi hutan itu turun dari gunung karena merasa kelaparan. Bahkan, kata dia, ada kemungkinan jika babi hutan itu turun ke pemukiman warga karena diganggu. Sebab, sangat kecil kemungkinan babi hutan turun ke pemukiman warga jika tidak ada sesuatu. “Kabarnya seperti itu, info yang saya dengar. Atau bisa juga turun karena kelaparan. Kalau menurut saya tidak bakal turun lagi,” katanya. Edi mengatakan pemerintah desa sudah membuat inisiatif supaya bisa membantu Sukamto (74), warganya yang diserang babi hutan itu. Pemerintah bersama warga desa tengah menggalang dana yang akan digunakan sebagai biaya pengobatan Sukamto yang sudah dirujuk ke RSUD Abdoel Moeloek, Bandar Lampung. “Kalau untuk ke sana (pemantauan) sepertinya tidak. Kami hanya melakukan penggalangan dana saja bersama masyarakat. Itu saja, semoga saja ada warga yang berkenan membantu,” katanya. Sukamto, terancam kehilangan tangan kirinya setelah digigit babi hutan. Kini Sukamto harus menjalani operasi agar tangannya bisa pulih lagi. Belum diketahui dari mana babi hutan itu datang. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, babi hutan itu kedapatan dikejar-kejar warga. Saat itu, Sukamto sedang beristirahat. Mendengar warga berteriak mengejar babi hutan. Sukamto berinisatif membantu. Sukamto berniat menangkap babi itu dengan menggunakan kedua tangannya. Sial, tangkapannya meleset. Dari sinilah babi hutan itu menggigit tangan kiri Sukamto sampai nyaris putus. Warga yang melihat langsung mengambil tindakan dengan menyayat-nyayat tubuh babi hutan itu menggunakan golok. Setelah babi hutan itu mati, Sukamto langsung dilarikan ke RSUD Bob Bazar. (rnd)
Sumber: