Perangi Corona Tanpa Amunisi

Perangi Corona Tanpa Amunisi

KALIANDA – ‘Perang’ terhadap ancaman virus corona atau covid-19 bisa diibaratkan kondisi yang tengah terjadi di Negara Indonesia, belakangan ini. Berbagai kebijakan dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai langkah antisipasi agar penyakit yang menyerang saluran pernafasan ini tidak mewabah di tanah air. Dalam menghadapi situasi peperangan, sudah pasti amunisi menjadi modal utama agar bisa menjadi pemenang. Tak berbeda dengan halnya dalam memerangi wabah penyakit. Tentu saja butuh amunisi berupa anggaran mulai dari langkah pencegahan, pengobatan hingga masa pemulihan sebagai dampak dari kondisi tersebut. Sialnya, Pemkab Lampung Selatan sejauh ini belum menghitung estimasi anggaran yang disiapkan untuk menanggulangi dampak dan risiko yang dihadapi terhadap antisipasi penyebaran virus covid-19. Pos anggaran dari sumber mana yang bakal dikeluarkan juga belum diputuskan oleh jajaran eksekutif, meskipun sejauh ini sudah melakukan berbagai upaya-upaya kongkret dilapangan. Padahal sebelumnya, saat kunjungan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim dalam acara musrenbang RKPD Lamsel, berpesan agar seluruh jajaran kabupaten/kota untuk melakukan efisiensi anggaran ditengah ancaman virus corona. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terburuk terhadap resiko penyakit tersebut. “Anggaran belanja yang sekiranya tidak terlalu urgent atau krusial hendaknya bisa ditahan dulu. Kita tidak tahu dampak dan resiko terburuk dalam situasi saat ini. Kita harap bisa segera keluar dari kondisi ini. Karena yang dikhawatirkan, perekonomian menjadi lumpuh jika kondisi ini berkepanjangan,” pesan wagub yang akrab dengan panggilan Nunik, belum lama ini. Saat dikonfirmasi, Pj. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Lamsel Thamrin, S.Sos., menyatakan, belum bisa memastikan total anggaran yang disiapkan untuk pos dampak virus covid-19. Namun, dia memastikan jika daerah memiliki pos anggaran tanggap darurat yang bisa dikucurkan untuk keperluan tersebut. “Belum kita estimasikan. Nanti kita rapatkan dulu dengan jajaran terkait. Anggaran tanggap darurat kita standby di kasda. Bisa kita gunakan anggaran itu untuk dampak virus corona,” kata Thamrin via telepon, Rabu (18/3) kemarin. Ketika disinggung mengenai sejumlah pemberitaan yang beredar yakni, Presiden Joko Widodo menginstruksikan pos anggaran dinas luar (SPPD’red) perdinas untuk dialihkan keperluan mengatasi dampak virus covid-19, Thamrin tidak memberikan banyak komentar. Dia mengaku, sejauh ini belum mengetahui secara pasti terkait informasi tersebut. “Saya sedang diluar kantor. Belum dengar kalau ada informasi itu. Dan bahkan, secara resmi juga belum ada surat tembusan atau edaran ke daerah. Nanti kita bahas lebih lanjut. Yang pasti kita siapkan dari pos tanggap darurat,” tutupnya mengakhiri perbincangan. Terpisah, Kepala BPKAD Lamsel Dra. Intji Indriati juga enggan berkomentar saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut. Dia juga tidak menginformasikan total anggaran tanggap darurat Pemkab Lamsel Tahun 2020. “BPKAD hanya mengeluarkan anggaran. Kalau pos nya dari mana itu kebijakan dari pimpinan,” singkatnya melalui sambungan telepon. Di bagian lain, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamsel juga kebingungan saat dikonfirmasi hal ini. Pihaknya, masih menunggu informasi dari pimpinan yang berwenang mengambil keputusan mengenai persoalan tersebut. “Kegiatan sosialisasi mengenai virus corona yang sudah berjalan ini saja kami tidak tahu pelaporannya di pos kegiatan mana. Kalau memang dari SPPD kan enak. Tetapi, yang berhak menyimpulkan dan memutuskan adalah pimpinan,” pungkas Kasubag Humas Dinkes Lamsel Kuswignyo, kemarin. (idh)

Sumber: