Wereng Coklat Mulai Menyerang

Wereng Coklat Mulai Menyerang

CANDIPURO – Nasib malang menimpa sebagian petani di Desa Sidoasri, Kecamatan Candipuro. Alih-alih mengikuti arahan pemerintah untuk berdiam dirumah ditengah wabah corona. Mereka justru dibuat sibuk oleh serangan hama wereng coklat. Berbagai upaya pencegahan sudah dilakukan, namun hama yang menjadi momok bagi petani tersebut tak kunjung menghilang. Seperti yang dialami oleh Mbah Tarso (55) petani Desa Sidoasri, Kecamatan Candipuro. Dirinya terpaksa mengalami kerugian yang tidak sedikit. Lantaran, tanaman padinya di lahan seluas satu hektar lebih terserang hama wereng. “ Ya mas, tanaman padi saya yang berusia memasuki masa panen terserang hama,” ungkap Mbah Tarso kepada Radar Lamsel dilokasi sawahnya, Minggu (29/3). Ia mengatakan, berbagai upaya pengendalian seperti penyemprotan obat hama di tananaman padinya sudah dilakukan. Namun, hama tidak kunjung berangsur menghilang. “ Bila mau dihitung pengendalian hama menggunakan obat hama mencapai Rp.2,5 juta mas dari masa mulai tanam sampai hari ini. Tapi memang hama wereng ini sulit dibasmi,” kata Tarso. Saat ini dirinya terpaksa melakukan panen lebih awal, guna memangkas kerugian serta meminimalisir serangan hama menjalar ke lahan tanaman padi lainya. “ Waktu panen seharusnya satu minggu lagi mas, bila dibiarkan serangan hama wereng ini akan meluas. Dimana saat ini hama sudah merusak setengah hektar lebih tanaman dari luas lahan satu hektar lebih. Upaya ini juga untuk menekan kerugian,” ucap Tarso. Disinggung ikhwal program Asuransi Usaha Tani dan Pertanian (AUTP), dengan polos ia mengaku pernah mendengar program AUTP tersebut dari Ketua Poktan. Meski berkeinginan tergabung menjadi bagian peserta program asuransi pertanian tersebut, dirinya mengaku tidak mengetahui cara untuk melakukan pendaftaran akibat minimnya informasi. “ Saya pernah mendengar ada asuransi pertanian, tapi saya tidak tahu harus mendaftar kemana dan persyaratan apa. Nanti saya ngobrol dulu sama ketua Poktan untuk mencari solusi, ” tutur Tarso. Sementara, petani sekitar Salim (50) pun mengalami hal serupa. Dimana seperempat hektar tanaman padinya terserang hama wereng. Dimana, dirinya mengatakan, seperempat hektar sawah umumnya hasil produksi mencapai 2 ton. “ Gara-gara terserang hama wereng musim tanam tahun ini saya hanya mendapat empat kwintal dari 20 kwintal hasil produiksi normalnya,” kata Salim. Ia berharap kepada pemerintah dapat memperhatikan keluhan mereka. “ Ya, saya berharap intansi terkait ada upaya untuk menekan kerugian petani, terlebih saat ini masa sulit, minimal instansi terkait memberikan solusi kepada petani disini. Hama wereng ini sulit dikendalikan,” harapnya.(CW2)   

Sumber: