Gelembung Udara Selat Sunda Bagian Aktivitas GAK
RAJABASA - Gelembung udara berukuran besar ditemukan di Perairan Selat Sunda. Informasinya, fenomena ini muncul di bibir pantai Gunung Anak Krakatau (GAK). Gelembung udara yang muncul pada 30 Maret itu ditemukan secara tak sengaja oleh petugas pengamanan dari BKSDA Bengkulu Lampung, yang berpatroli menggunakan kapal di sekitar Cagar Alam (CA) dan Cagar Alam Laut (CAL) Kepulauan Krakatau. Dikonfirmasi mengenai gelembung yang muncul di sekitar GAK, Kepala Pos Pemantau GAK Hargopancoran, Andi Suwandi, mengatakan fenomena itu mungkin saja terjadi. Karena, kata dia, jalur-jalur di bawah laut memang memiliki gelembung udara yang bisa saja muncul kapanpun. Sekarang ini, Pos Pemantau pun masih memantau kondisi di sekitar GAK. \"Ya mungkin saja terjadi karena jalur-jalur di bawah laut pasti ada. Tapi kami memantau aktivitas vulkaniknya,\" kata Andi kepada Radar Lamsel, Rabu (1/4/2020). Biasanya, lanjut Andi, gelembung udara yang muncul ke permukaan disebabkan oleh gas yang diproduksi GAK sehingga menuju keluar dari jalur yang di bawah laut. Lebih jauh, Andi mengatakan bahwa fenomena ini bukanlah peristiwa yang aneh meski kemunculannya di waktu-waktu tertentu saja. Menurut dia, selama GAK masih aktif, selama itu pula gelembung udara akan muncul. \"Ya, karena GAK kan masih aktif. Asap hembusannya masih sering terlihat. Biasanya kemungkinan besar ada sebagian (gas) yang keluar melalui jalur bawah laut. Itulah yang kemudian menjadi gelembung,\" katanya. Informasinya, gelembung udara yang cukup besar itu terlihat menyembur sampai ke permukaan air berkali-kali saat dijumpai oleh tim pengamanan kawasan di bagian sisi timur tak jauh dari bibir pantai GAK. (rnd)
Sumber: