UPT PRI Penengahan Layani Permintaan Abate

UPT PRI Penengahan Layani Permintaan Abate

PENENGAHAN – Kasus DBD di Kabupaten Lampung Selatan masih menjadi perhatian. Sebab, sejak awal Januari sampai Maret lalu kasusnya cukup marak. Berdasarkan data dari Dinkes Lampung Selatan, totalnya selama periode Januari-Maret ada 206 kasus DBD. Dengan catatan merah 1 orang dinyatakan meninggal. Rinciannya pada Januari terjadi 76 kasus DBD, Februari ada 86 kasus, dan Maret sebanyak 44 kasus. Meski kasusnya menyentuh angka dua ratus lebih, banyak puskesmas memprediksi penyakit yang ditimbulkan akbat gigitan nyamuk aedes aegypti itu bakal turun di bulan ini. Untuk itu, masyarakat diminta lebih memperhatikan kebersihan lingkungan dengan menerapkan 3M plus. Atau mengeluarkan kebijakan seperti yang dilakukan UPT PRI Penengahan. Puskesmas kebanggaan masyarakat Kecamatan Penengahan ini siap melayani desa yang membutuhkan bubuk abate. Siapapun pihak yang membutuhkan bubuk putih untuk mengendalikan larva nyamuk aedes aegypti ini akan diberi. Kamis (9/4/2020), petugas UPT PRI Penengahan menyerahkan abate ke Desa Pasuruan, kecamatan setempat. Bukan hanya hanya abate saja, petugas juga melaksanakan fogging di desa atau sutau dusun yang terindikasi DBD. Apalagi salah satu warga Desa Pasuruan diketahui baru pulang dari rumah sakit setelah menjalani perawatan akibat DBD. Untuk itu, petugas langsung berinisiatif melaksanakan tugasnya. “Iya, pemberian abate sekaligus fogging di Dusun Pasuruan Bawah,” kata Koordinator Pencegahan Penyakit UPT PRI Penengahan, Indah Suprihatin, A.Md, kepada Radar Lamsel. Indah mengamini jika UPT PRI Penengahan siap memberikan bubuk abate kepada desa yang meminta. Pihak manapun yang membutuhkan akan diberi asalkan stoknya masih ada. “Siapapun boleh, selama masih ada, ya dikasih,” katanya. Kepala UPT PRI Penengahan, Rosalina, mengatakan pihaknya telah melaksanakan fogging di Desa Pasuruan. Langkah ini dilakukan setelah pihaknya mengetahui jika ada warga desa itu yang baru kembali ke rumah setelah pulang dari rumah sakit karena kasus DBD. “Tadi mereka fogging ke Pasuruan, ada yang DBD pulang dari RS. Terakhir 1 (kasus) di Pasuruan,” katanya. (rnd)

Sumber: