Puso Mengintai 275 Hektar Padi
KALIANDA - Luapan sungai Way Sekampung yang telah merendam 275 hektare lahan pertanian padi di wilayah Kecamatan Palas menjadi ancaman gagal panen (puso). Bahkan, tanaman padi telah terendam air selama sepekan terakhir lantaran pintu air tidak berfungsi. Dari data yang dihimpun Radar Lamsel pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Lamsel, areal persawahan yang terendam banjir terdapat di tiga desa. Yakni, Desa Pulau Tengah sekitar 50 hektar, Bandanhurip 175 hektar dan Mekar Mulya sekitar 50 hektar. Kepala DTPHP Lamsel Bibit Purwanto menjelaskan, penyebab terbesar puso adalah usia tanaman padi yang masih berumur 10 - 15 hari. Jika air yang menggenang tak kunjung surut, bakal berpotensi gagal panen pada ratusan hektar tanaman padi tersebut. \"Dari pantauan dilapangan, sudah mulai surut. Karena, tidak semua terendam seperti di awal banjir. Namun potensi puso sangat besar mengingat intensitas hujan belakangan ini,\" ungkap Bibit via telepon, Senin (13/4) kemarin. Pihaknya mengaku telah melakukan berbagai upaya dalam mengantisipasi hal tersebut. Salah satunya, telah menyiapkan bantuan bibit bagi petani yang terdampak gagal panen. \"Bantuan bibit sudah kita turunkan dari Cadangan Bibit Daerah (CBD). Semoga bisa membantu petani ditengah kondisi sulit ini,\" imbuhnya. Dia melanjutkan, program kedepannya bakal melakukan evaluasi terhadap irigasi di saluran tersier. Sehingga, bisa memperlancar saluran air baik pembuangan ataupun penyaluran ke areal persawahan. \"Kami juga menghimbau agar petani ikut program AUTP. Jadi dalam kondisi seperti ini semuanya bisa diganti oleh pihak ketiga sebagai penyedia asuransi pertanian,\" pungkasnya. (idh)
Sumber: