Waktu Sandar Kapal Jadi Hambatan Screening

Waktu Sandar Kapal Jadi Hambatan Screening

BAKAUHENI - Pelabuhan Bakauheni masih menjadi sorotan. Pasalnya, salah satu pelabuhan paling sibuk se-Indonesia ini masih membolehkan pemudik. Kekhawatiran masyarakat bukan tertuju pada pemudik, tetapi hal lain. Wajar, karena Pulau Jawa menjadi wilayah penyebaran covid-19 paling banyak. Kinerja petugas yang bertugas mengecek suhu patut dipelototi. Jika tidak, kemungkinan adanya pemudik yang memiliki gejala bisa saja lolos. Seperti kedatangan santri Temboro, Magetan, yang tiba di Lampung Selatan, Senin (13/4/2020). Beredar kabar jika beberapa rombongan mereka lolos dari pemeriksaan. Sumber Radar Lamsel di instansi kesehatan menyebutkan kemungkinan besar rombongan santri yang menggunakan bus tersebut tidak diperiksa di Pelabuhan Bakauheni. Sebab, pimpinan pesantren sudah mengontek Pemkab Lamsel mengenai kepulangan mereka. Jadi, pemeriksaan atau screening diserahkan sepenuhnya ke Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19. \"Kemungkinan tidak, karena kalau diperiksa nanti ya kerja dua kali. Lagi pula pimpinan di sana sudah menghubungi tim, jadi screening kemarin dipusatkan di Kecamatan Penengahan,\" katanya. Menurut dia, screening di satu tempat lebih efisien ketimbang screening dua kali berturut-turut. Contohnya screening di pelabuhan, kemudian screening lagi di tempat yang sudah disediakan pemerintah, langkah ini dinilai memakan banyak waktu. Belum tentu juga hasilnya maksimal. Sebab, positif covid-19 tidak bisa dipastikan hanya dengan screening saja. \"Ada yang tidak punya gejala tetapi positif. Sama halnya dengan demam tinggi, belum tentu dia positif. Mungkin memang demam, atau mengalami gejala tipes,\" katanya. Radar Lamsel mengonfirmasi Kepala KKP Kelas II Panjang, R. Marjunet. Berdasarkan prosedur, pihak yang memeriksa pemudik yang menggunakan bus merupakan wewenang pihak kapal atau ASDP. KKP hanya melakukan pemeriksaan kepada penumpang pejalan kaki. Hal ini dikarenakan waktu sandar kapal yang sangat pendek. \"Selain pejalan kaki, dilakukan pemeriksaan suhu tubuh oleh pihak kapal, dan hasilnya dilaporkan ke KKP,\" katanya. Humas PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Syaifullail Maslul, membenarkan jika pihaknya tidak memeriksa rombongan santri tersebut. Syaiful mengatakan rombongan santri dari Magetan itu langsung menuju tempat pemeriksaan di Kecamatan Penengahan usai turun dari kapal. \"Ya memang begitu adanya. Mereka melakukan (pemeriksaan) di Taniran. Lain halnya waktu santri dari Kediri, mereka diperiksa di pelabuhan,\" katanya. (rnd)  

Sumber: