Silaturahmi Awal dari Langkah Besar, PAN Lamsel Pernah Pengaruhi Kebijakan Politik Nasional

Silaturahmi Awal dari Langkah Besar,  PAN Lamsel Pernah Pengaruhi Kebijakan Politik Nasional

Paradigma baru dibawa Partai Amanat Nasional (PAN) Lampung Selatan pasca suksesi Musda ke-V PAN Lampung Selatan. Partai reformis besutan Amien Rais ini berupaya untuk mengubah pola-pola politik pragmatis yang belakangan menjadi momok negatif. Seperti apa? Laporan Edwin Apriandi, KALIANDA USIANYA sudah renta. Lebih dari 80 tahun. Tetapi jiwanya masih muda. Bahkan ketika berbicara masa lalu, semangatnya mengebu-gebu bak anak muda yang berusia 25 tahunan. Ya, H. Syarifudin Nuh (81) namanya. Salah satu tokoh senior PAN Lampung Selatan yang pernah menjadi lurah ini tergugah jiwanya saat Ketua Tim Formatur DPD PAN Lamsel Ahmad Fitoni datang bersilaturahmi dikediamannya di Pasar Bawah, Kecamatan Kalianda, kemarin. Bahkan, silaturahmi itu membangkitkan jiwa kader PAN-nya saat berjuang bersama-sama mantan Ketua DPD PAN Lamsel alm. Ismail Depati. “Khadu saka (sudah lama). Tetapi masih ingat semua,” ungkap Syarifudin Nuh. Dia mengapresiasi kedatangan Ketua Formatur Ahmad Fitoni. Menurut dia, silaturahmi seperti itu jarang dilakukan. “Mudah-mudahan ini menjadi hal yang membangkitkan semangat juang kita semua,” ungkap dia. Silaturahmi dengan para sesepuh PAN Lamsel memang dilanjutkan tim formatur DPD PAN Lamsel, kemarin. Ada enam orang yang dikunjungi dikediamannya masing-masing kemarin. Yaitu H. Syarifudin Nuh, keluarga alm. Mansyur Rakel, Hariri Manan, keluarga alm. H. Abdul Kadir yakni H. Syahirul Alim, H. Herwanto, Nur Salam, dan H. Muktar Husin. Satu persatu para senior PAN Lamsel ini dikunjungi. Tujuannya untuk bersilaturahmi dan menyambung kembali garis perjuangan PAN yang sempat terputus. Utamanya perjuangan-perjuangan para senior, deklarator PAN dan kader-kader PAN terdahulu. “Kedatangan kami ingin menyambung silaturahmi. Kami ingin meminta wejangan dari abang dan bapak semua,” ungkap bang Toni sapaan akrab Ahmad Fitoni kepada Syarifudin Nuh. Salah satu tokoh yang membidani lahirnya Ibu Kota Kalianda ini mengaku siap berkontribusi untuk PAN. “Ya, bagaimana pun PAN,” ungkap dia. Isteri alm. Mansyur Rakel terharu. Dia tak menyangka dedikasi suaminya terhadap PAN masih diperhitungkan. Perempuan berjilbab itu mengungkapkan terima kasih atas kunjungan yang dilakukan kader-kader PAN. “Saya tidak dapat berkata apapun. Saya ucapkan terima kasih,” ungkap dia bersama anaknya, kemarin. Sama halnya dengan Hariri Manan. Mantan Ketua MPP ini mengungkapkan keyakinannya PAN saat ini akan semakin besar. Namun, ia berpesan kepada pengurus untuk benar-benar berbuat kepada rakyat. “Intinya banyak berbuat. Tantangan kedepan akan semakin berat,” ungkap dia yang juga diamini H. Herwanto. H. Muktar Husin pun demikian. Mantan Ketua DPD PAN Lamsel ini juga mengapresiasi gerakan silaturahmi yang dilakukan tim formatur PAN Lamsel. Menurut dia silaturahmi menjadi kekuatan paling mendasar untuk melakukan langkah-langkah besar kedepan. Mantan Wakil Bupati Lamsel ini mengungkapkan, banyak hal yang telah dilakukan PAN Lampng Selatan. Bahkan, kebijakan politik nasional pernah dipengaruhi oleh PAN Lamsel. Yaitu berkaitan dengan penetapan calon anggota legislatif (caleg) berdasarkan perolehan suara terbanyak. “Saat itu kita mendorong agar yang jadi (dewan) adalah yang memperoleh suara terbanyak. Memang prosesnya panjang. Tetapi, ada nih contoh sejarahnya,” kata Muktar Husin sambil menunjuk Sugianto. Anggota Tim Formatur DPD PAN Lamsel Sugianto memang menjadi anggota DPRD Lamsel tahun 2004 berdasarkan perolehan suara terbanyak saat itu. Posisinya urutnya berada dibawah caleg-caleg PAN lainnya dari Dapil Palas. Menurut Muktar Husin dorongan untuk penentuan suara terbanyak saat itu adalah sikap fair kompetisi diinternal. “Waktu itu rasanya semua caleg itu bagus. Jadi supaya lebih fair dan demokratis kita dorong pola ini,” kata dia. Usulan itu akhirnya disampaikan ke DPP PAN. Selanjutnya DPP PAN menyuarakan yang pada akhirnya penetapan caleg ditetapkan berdasarkan suara terbanyak. Muktar Husin juga meyakini tantangan politik kedepan akan semakin berat. DPD PAN Lamsel diingatkan agar dapat berbuat seadil-adilnya untuk rakyat sesuai amanahnya. “Kan sekarang sudah mulai lagi banyak partai yang lahir. Ini menjadi tantangan kita,” ungkap dia. Muktar Husin juga mengaku siap berkontribusi untuk memajukan PAN Lampung Selatan. Bagaimanapun, ungkap dia, jiwanya adalah PAN. Meski dirinya blak-blakan ketika ada kebijakan politik PAN saat mengusung calon tidak sejalan dengan dirinya. Seperti pada pencalonan pilpres 2014 lalu. “Calon yang jadi ini (Zainudin Hasan – Nanang Ermanto) benar-benar sejalan,” ungkapnya sambil tertawa. Nur Salam juga mengaku siap berkontribusi untuk kemajuan dan membesarkan PAN. Sikap ini diungkapkan Nur Salam saat tim formatur menjalin silaturahmi ke kediamannya di Desa Kekiling, Kecamatan Penengahan, kemarin. (*)

Sumber: