Sepi Pembeli Karena Dampak Corona, Pedagang Pakaian Banting Harga
Reporter:
Redaksi|
Editor:
Redaksi|
Selasa 05-05-2020,11:14 WIB
GEDONGTATAAN – Pandemi virus corona saat ini berimbas ke semua sektor, terutama untuk sektor perdagangan. Pedagang mengeluhkan kondisi pasar yang sangat sepi dari pengunjung karena masyarakat memilih di rumah untuk menghindari penyebaran virus corona sesuai imbauan pemerintah.
Sepinya pembeli membuat pedagang kebingungan mengatasi persoalan ekonomi yang kian terpuruk. Tidak hanya itu, mereka sudah mulai kesulitan mengatur dagangan agar bisa tetap terjual. Tidak segan-segan para pedagang membanting daganganya dengan harga murah agar tetap laku terjual.
“Pemerintah pusat hingga daerah gencar mensosialisasikan agar warga tetap dirumah untuk menghindari virus Corona. Padahal nyatanya tidak semua orang bisa mendapat penghasilan jika berdiam diri di Rumah,” ucap Umiharti (42) salah satu pedagang pakaian di Pasar Bernung, Senin (5/4).
“Bukan kami tidak mau diatur Pemerintah, tapi perut ini tidak bisa diajak kompromi. Tidak bisa perut ini kita bilang tahan kau ya perut, hari ini kita tidak makan, tidak bisa,” keluhnya.
Umiharti, ibu tiga orang anak tersebut mengeluhkan semenjak virus corona sudah mengancam Lampung, penghasilan dagangannya pun kian turun drastis akibat sepinya pengunjung dan pembeli.
“Kita pasaran kemarin dapat Rp 28 ribu, itu pun belum dengan biaya sewa mobil untuk mengangkut barang dagangan, mau bilang apa seperti ini lah keadaan. Semoga hari ini bisa dapet lebih,” ucapnya dengan mata berkaca kaca.
Ikut dirugikan juga pemilik kios disekitar Pasar Bernung, Haris Fadilla yang mengungkapkan jika penjualannya yang merosot tiap hari tidak cukup untuk biaya oprasional kiosnya.
“Ya pemasukan berkurang mas, biaya sewa aja Rp.4,5 juta per tahun belum juga kita beli barang untuk dagangan lagi. Untuk bantuan pemerintah tidak terlalu berharap ya tau sendiri, sekarang ramenya gimana. Semoga cepat pulih lah keadaan seperti biasa,” harapnya. (arl/esn)
Sumber: