Rasakan Sensasi Tarikan Ikan Simba, Mantap…!
Menjajal Spot Wisata Pemancingan Batu Alif dan Batu Licin Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni
Wisata Pemancingan Batu Alif dan Batu Licin, Desa Kalwi, Kecamatan Bakauheni sudah tidak asing lagi bagi para pecinta mancing mania. Seperti apa keseruannya, Radar Lamsel mencoba merasakan sensasinya. Berikut laporannya. Laporan : Nyoman Subagio, BAKAUHENI KABUPATEN Lampung Selatan terkenal dengan wisata baharinya. Ya, wajar saja. Kabupaten yang menjadi pintu gerbang pulau Sumatera ini dikelilingi dengan pantai. Mulai dari pesisir pantai laut timur hingga pesisir pantai laut barat. Banyak titik spot-spot wisata yang bisa diexplor oleh pecinta wisata pantai lokal dan luar daerah. Liputan kali ini, Radar Lamsel akan mengexplor salah satu spot wisata yang berada di pesisir selatan pantai Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni. Radar Lamsel akan mengunjungi tempat wisata pemancingan diseputar perairan pantai Batu Alif dan Batu Licin. Bagi pecinta mancing mania, tempat ini mungkin tidak asing lagi. Kawasan perairan Bakauheni mulai dari Tanjungtua hingga Batu Alif dan Batu Licin, memang menjadi surganya para pemancing mania. Wajar saja, jika kawasan perairan ini menjadi surganya para pemancing mania. Sepanjang kawasan perairan ini banyak sekali spot-spot yang bisa dijadikan tempat memancing. Hasilnya, sangat luar biasa. Banyak jenis ikan dijumpai ditempat ini. Mulai dari ikan Kakap, ikan Tenggiri, ikan Simba dan masih banyak lagi jenis ikan lainnya. Ukurannya pun bervariasi. Jika sedang hoki, bukan tidak mungkin para mancing mania bisa menaikkan ikan Simbaseberat minimal 5 kilogram sampai 15 kilogram. Radar Lamsel mencoba mendatangi lokasi spot pemancingan yang sedang ramai dibicarakan dikalangan pemancing mania, yakni spot pemancingan Batu Alif. Menuju lokasi itu, ada dua jalan menuju kesana. Yakni, menggunakan perahu nelayan dan menggunakan sepeda motor. Menurut warga setempat, menuju lokasi pemancingan Batu Alif dan Batu Licin butuh kesabaran dan hati-hati. Pasalnya, medan jalan yang belum memadai melintasi perbukitan dan pinggir jurang pantai yang cukup berbahaya. Sabtu pagi (11/7/2020), Radar Lamsel ditemani Dedi Sutomo dan Ardiyanto (40) warga setempat menuju wisata pemancingan Batu Alifdan batu Licin. Kami memilih menggunakan perahu nelayan dari pantai Minangrua menuju lokasi pemancingan yang mulai terkenal itu. Selain dengan Mas Ardi panggilan akrab Ardiyanto, kami ditemani Satib selaku nahkoda dan Yono selaku ABK (Anak Buah Kapal). Tidak butuh lama menuju lokasi itu. Perjalanan dari pantai Minangruahanya membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit dengan perjalanan santai sudah tiba dilokasi yang dituju. Kami memang beruntung. Hari itu, kondisi perairan laut dari Minangrua sampai ke lokasi pemancingan Batu Alif air laut cukup tenang. Tiba dilokasi, kami tidak langsung menuju ketepian pantai. Namun kami memilih mulai melakukan pemancingan ditengah laut mencoba keberuntungan kami. Memang benar cerita para nelayan dan mancing mania. Tidak butuh waktu lama, umpan pancing Dasaran mas Ardi langsung disantap ikanSimba. Butuh tenaga kuat untuk melawan tarikan ikan simba yang ditaksir seberat 2,5 kilogram. Akhirnya, ikan lumayan besar itu terangkat diatas perahu kami. Senang luar biasa. Kedatangan kami langsung disambut straigh ikan Simba yang lumayan besar. Kami terus mencoba keberuntungan meraih straigh selanjutnya. Dengan bermodalkan pancing dasaran yang kami peroleh dari Toko Pancing Agung yang beralamatkan dijalan lintas sumatera (Jalinsum) Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni atau tepatnya disamping Bank Lampung cabang Bakauheni. Tidak berselang lama, umpan milik rekan kami Dedi Sutomo pun disantap ikan Kurisi. Meski ukurannya tidak terlau besar, namun sensasi tarikannya sangat menantang. Setelah sekitar 30 menit mencoba memancing diatas perahu, kami memutuskan untuk sandar ketepian. Tiba dipinggir pantai Batu Alif, tempat memancingnya sangat luar biasa. Sangat indah. Cocok untuk bersantai sambil menikmati deburanombak dan dokumentasi foto-foto selfie. Tumpukan batu karang tersusun dengan rapi dan indahnya ikan hias aneka warna warni disela-sela batu karang menambah indahnya suasana pantai batu Alif. “Inilah tempat pemancingan Batu Alif, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni. Tempat ini sudah sering dikunjungi para pencinta mancing mania baik dari desa sekitar dan luar daerah seperti Bandarlampung dan sekitarnya. Kawasan pemancingan Batu Alif hampir berdekatan dengan pemancingan Batu Licin dan Tanjungtua. Memang sepanjang pesisir pantai dari Minangrua Kelawi sampai Tanjungtua, Bakauheni surganya para mancing Mania,” tutur Ardiyanto. Laki-laki penggiat literasi di Bakauheni ini mengakui, objek wisata yang ditawarkan di seputar Bakauheni adalah wisata Bahari. Ya, hampir sepanjang garis pantai bagian selatan Bakauheni sampai Desa Kelawi merupakan tujuan wisata pantai yang cukup baik untuk dikunjungi wisatawan. “Bagi pencinta wisata pemancingan, tidak ada salahnya mencoba spotbaru diseputar Batu Alif dan Batu Licin. Karena disini banyak sekali jenis ikan yang bisa didapat. Pemancingan bisa dengan perahu dan dari pinggir pantai. Tempatnya cukup bagus,” ujarnya. Sementara itu, Satib nahkoda kapal perahu yang kami tumpangi mengakui, para pamancing mania dari luar daerah biasanya banyak berdatangan dikala akhir pekan. “Biasanya akhir pekan pemancing mania dari luar daerah mulai berdatangan. Mereka mencoba spot-spot baru disepanjang pesisir batu Alif dan batu licin,”katanya. Yono, anak buah kapal yang kami tumpangi menambahkan, saat ini nelayan Desa Kelawi terus menjaga ekosistem laut agar hasil tangkap nelayan terus meningkat. “Nelayan disini membuat rumpon yang diletakkan ditengah laut. Rumpon ini adalah rumah ikan. Biasanya rumpon terbuat dari sampah seperti kayu dan ban bekas yang diapungkan ditengah laut. Rumpon inilah yang menjadi rumah tempatikan berkumpul,” tutur Yono, saat memancing sekitar rumpon buatannya sesaat sebelum kembali pulang ke pantai Minangrua. Setelah puas menjajal spot-spot pemancingan Batu Alif dan Batu Licin, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni baik dari bibir pantai dan diatas perahu, kami pun melanjutkan pulang.(*)Sumber: