Aisyiyah Muhammadiyah Gelar Seminar Daerah TB
KALIANDA – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan menyambut baik upaya Muhammadiyah yang ikut perduli dalam penanganan penyakit Tuberculosis (TB) di Kabupaten Khagom Mufakat ini. Sehingga, penderita TB di Lamsel bisa merasa terbantu dan dapat mengurangi angka penderita TB di Lamsel. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Lamsel Nanang Ermanto saat membuka seminar daerah dalam memperingati TB-Day, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kalianda, Selasa (10/5). Dikatakannya, dalam memperingati hari TB sedunia ini dapat dijadikan momentum untuk melakukan evaluasi terhadap perkembangan penyakit TB dan sekaligus mengajak semua kalangan untuk lebih giat dalam melakukan upaya penanggulanganTByang penyebarannya masih dinilai tinggi. “Kami mengajak kepada seluruh masyarakat, tua, muda, besar, kecil, terpanggil untuk terlibat dalam pengendalian TB. Dan, menyuarakan pengobatan dan pencegahan TB. Karena, TB merupakan penyakit yang ada di tengah-tengah masyarakat,”kata Nanang. Melalui peringatan TB Day 2016 yang diperingati melalui seminar daerah ini, lanjutnya,diharapkan menjadi langkah awal untuk tidak ada lagi orang meninggal karena TB. Karena, TB dapat dideteksi dan bisa disembuhkan. “Tentunya, dengan perawatan intensiv dan dengan minum obat sampai tuntas dengan keterlibatan semua pihak. Oleh karena itu, pengendalian TB masih perlu terus dilakukan demi terciptanya Indonesia bebas TB,”pungkasnya. Sementara itu, Kepala SSR TB HIV/AIDS Care Aisyiyah Lamsel Titik Sutrisningsih mengatakan, berdasarkan data TB Care yang ada di Aisyiyahm penderita TB di Lamsel mencapai angkat 1.400an orang penderita. “Dalam angka penanganan/pengobatan kasus TB di Lamsel baru sekitar 82 persen. Sedangkan untuk penderita yang meninggal atau gagal berobat mencapai 4 persen,”kata Titik dalam laporan kegiatanya. Pihaknya mengaku mengaku sedikit kesulitan untuk melakukan pendataan penderita TB secara pasti. Hal itu dikarenakan, para penderita TB enggan mau mendaftarkan diri sebagai penderita lantaran penyakit TB itu dianggap sebagai penyakit kutukan dan menular. “Ya, kata orang ini penyakit kutukan. Padalah, penyebaran penyakit ini juga dapat berpengaruh dari lingkungan yang kotor dan lembab. Terlebih, dapat menular secara langsung dari penderita lainnya,”imbuhnya. Di Lamsel sendiri, lanjutnya, daerah-daerah yang dominan dalam penyebaran TB terdapat di 11 kecamatan. Antara lain Kecamatan Bakauheni, Rajabasa, Palas, Way Panji, Ketapang, Sragi, Sidumulyo, Kalianda, Candipuro dan Way Sulan. “Mudah-mudahan, upaya ini bisa terus mengurangi angka penderita TB di Lamsel. Sehingga, Lamsel bisa bebas TB sesuai dengan target negara Indonesia,”pungkasnya. (idh)
Sumber: